Â
kita sampai di dermaga penghabisan
pandanganmu menjelma biduk kecil
menyimpan sisa kibaran bendera
kau sulap ranting cemara menjadi jejak tujuan
sementara aku ditinggal kabut senja
di antara bebatuan laut dan desau angin yang tak tahu kemana arah pulang
aku enggan mengulang menghitung jejak di pasir
lihatlah bola mataku tergores
tak mampu membaca garis silsilah
yang dihanyutkan gelombang pasang
ingatanku menghapus huruf demi huruf dan kenangan tanpa guratan
lukaku sudah tidak tercatat dalam prasasti kerinduan ketika kita sampai di pelabuhan kesangsian
lautan membentangkan tubuhnya, menggamit, agar kita berlayar bersama
memeluk daratan sunyi
mencari arti di antara derasnya arus
di ujung kecipak ombak,
aku berdiri sebagai saksi
retakan palka menjadi doa-doa tercecer, membisikkan takbir kepada debur gelombang di tepian-Mu
aku tak akan pulang sebelum azan memanggil
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI