kau bawa keruh lumpur sungai hati ke dalam kata
ketika jiwamu membeku saat angin menelisik ladang gelisah  semesta
adakah madu meresap dalam suaramu agar getir tubuh yang basi meluruh?
saat kau gamang merangkai kata
biarkan tarikan napas tak menjelma menjadi bayang kematian
kini
semesta yang kau tanam menjelma bara
ragamu melayang di antara riak gelisah mega-mega
sambil mengecap sisa api dari kulitmu
kukumpulkan hujan yang tertinggal di rambut angkasa
dan di batas gelombang yang menjilat cakrawala
kulihat hasratku terapung seperti sabut- terus terombang-ambing tak bisa menepi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI