Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menunggu Buka Puasa: Mengabadikan Bunga-bunga

18 April 2023   20:57 Diperbarui: 18 April 2023   20:59 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BC Holiday Long Tone/Foto: Hermard

Dilarang Mencintai Bunga-bunga
Saat ingin menuliskan tema "mengabadikan bunga-bunga", saya sontak teringat cerita pendek Kuntowijoyo "Dilarang Mencintai Bunga-bunga" yang ditulis pada tahun 1968, kemudian diterbitkan dalam majalah Sastra edisi Maret 1969. Pada akhir tahun 1969, cerpen ini dinobatkan sebagai cerpen terbaik majalah Sastra.

Tahun 1995 sampai 1997, cerpen-cerpen Kuntowijoyo masuk dalam kumpulan cerpen terbaik Kompas: "Lelaki yang Kawin dengan Peri", "Pistol Perdamaian", dan "Anjing-anjing Menyerbu Kuburan".

Cerpen "Dilarang Mencintai Bunga-bunga" bercerita mengenai seorang ayah yang menginginkan anaknya (Buyung) bekerja  dan berperilaku sebagai laki-laki, bukan mencintai bunga-bunga.

Cerpen ini dinilai sebagai kritik atas peran gender. Bagaimana buyung dipaksa ayahnya untuk berperilaku sebagaimana persepsi orang tentang laki-laki. "Laki-laki tidak perlu bunga, buyung. Kalau kau perempuan, bolehlah. Tetapi engkau laki-laki!"

Mengabadikan Bunga-bunga
Jadi, tidak bolehkah sebagai lelaki, saya mengabadikan bunga-bunga? Bukankah mengabadikan bunga-bunga juga salah satu cara menanti berbuka puasa, menunggu kemenangan menjalankan ibadah puasa?

Begitulah, banyak cara yang dilakukan orang menunggu saat berbuka puasa. Ada yang ngabuburit dengan berburu takjil di  pasar/ kampung ramadan, jalan-jalan ke Mal, menulis, main game, dan kegiatan lainnya.

Saya sendiri memilih   memotret. Memotret menggunakan kamera yang ada di gawai (handphone) dengan objek bunga-bunga yang ada di halaman rumah.

Human interest/Foto: Hermard
Human interest/Foto: Hermard
Memotret benda  tidak bergerak, tentu lebih mudah dibandingkan dengan memotret benda bergerak, seperti objek human interest, on stage, street photo, atau memotret model.

Dalam kasus memotret bunga, kita tidak perlu mengarahkan, mengadakan komunikasi dengan intens, kita bebas menentukan angle (sudut pengambilan).

Saya hanya suka memotret, bukan fotografer profesional. Dengan begitu, memotret objek tidak bisa sekali jadi. Bahkan memberi efek background menjadi blur pun harus dilakukan berulang kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun