Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Raja Monolog Butet Kertaredjasa

23 Maret 2023   04:25 Diperbarui: 23 Maret 2023   08:15 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster pertunjukkan/Foto: dokpri Hermard

Seorang aktor seharusnya memberi tafsir kreatif dari bahan baku berupa teks skenario sehingga ada identitas personal yang sesungguhnya merupakan hasil pencarian panjang dari tugas-tugas keaktoran. Kalau proses kreatif ini distigma sebagai "stereotip," ya tetap saya syukuri atau dalam terminologi Pak Jokowi, "Aku rapopo" (Kompas, 23 Juni 2015).

Pada tahun 2011, bersama Agus Noor dan Djaduk Ferianto, Butet menggagas program Indonesia Kita, sebuah forum pergelaran seni untuk meyakini kembali proses keindonesiaan melalui jalan kesenian dan kebudayaan. Program ini dirancang untuk menjadi sebuah forum di mana isu-isu kreatif seperti status Yogya dan pluralisme Indonesia dapat diperdebatkan melalui karya seni. 

Beberapa judul pertunjukan dalam serial Indonesia Kita, di antaranya "Laskar Dagelan" (Maret 2011), "Beta Maluku" (Mei 2011), "Kartolo Mbalelo" (Juli 2011), "Mak Jogi" (Juli 2011), dan "Kutukan Kudungga" (Oktober 2011).

Mendapat penghargaan sebagai Tokoh Seni dari PWI Yogya dan Penghargaan Seni dari Pemda DIY. Pada tahun 1996, Butet mendirikan Galang Communication, sebuah institusi periklanan dan studio grafis, yang kemudian diikuti dengan mendirikan Yayasan Galang yang bergerak dalam pelayanan kampanye publik untuk masalah-masalah kesehatan reproduksi berperspektif gender. 

Butet dipercaya sebagai Ketua Yayasan Bagong Kussudiardja. Ia bertempat tinggal di Jalan Bibis Raya, Gang Nusa Indah 189, Padepokan Seni Bagong K., Desa Kembaran Tamantirto, Kasihan Bantul, Yogyakarta 55183.  (Herry Mardianto & Latief S. Nugraha)

Rujukan: Orang-orang Panggung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun