Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengarang Sastra Jawa Balai Pustaka

18 Maret 2023   06:04 Diperbarui: 18 Maret 2023   07:15 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lorong Masa Lalu/Foto: Hermard

Sebagai suatu sistem yang rumit dan kompleks, karya sastra (Jawa modern) berhubungan erat dengan sistem-sistem yang menjadi lingkungan pendukungnya, yaitu sistem pengarang (pencipta karya sastra), sistem penerbit (mereproduksi dan menyebarluaskan karya sastra), sistem kritik (menjembatani karya sastra dengan masyarakat penikmatnya), dan sistem pembaca (penikmat karya sastra).

Kemampuan Balai Pustaka menjadi motor penggerak  karena penerbit tersebut merupakan penerbit resmi milik pemerintah kolonial (Belanda) yang pada tahun 1917 - 1942  menjadi pemegang utama kendali kekuasaan atas daerah jajahannya (Hindia- Belanda). 

Secara otomatis pemerintah kolonial (melalui Balai Pustaka) memiliki otoritas dan kewenangan penuh  menentukan pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan, termasuk menentukan pertumbuhan dan perkembangan kesusastraan Jawa.

Sejak tahun 1917 - 1942 jumlah pengarang Jawa yang karyanya diterbitkan Balai Pustaka cukup banyak. Pengarang yang karyanya terbit pada dasawarsa 1920-an antara lain R. L. Djajengoetara, M. Prawirawinata, M. Hardjasoewita, Soeradi Wirjaharsana, R. Sasraharsana, Kamsa Wirjasaksana, Hardjasapoetra, R. Ng. Jasawidagda, Sastrasoewignja, R. Ng. Wirawangsa, RB Soelardi, Mw. Asmawinangoen, Danoeja, M. Prawiraatmadja, R. M. Kartadirdja, M. Ardjasapoetra, dan masih banyak lagi. 

Sementara pengarang yang karyanya terbit pada dasawarsa 1930-an antara lain M. Hardjawiraga, M. Prawirasoedarma, R. Sastraatmadja, Kartamihardja, M. Soeratman Sastradirdja, M. Martasoeganda, Djakalelana, Margana Djajaatmadja, Mt. Soepardi, L. K. Djajasoekarta, Adi Soendjaja, R. S. Wiradarmadja, R. Sri Koentjara, dan sebagainya.

Kendati nama-nama pengarang Jawa pada masa itu dapat diketahui, kenyataan menunjukkan bahwa hingga saat ini riwayat hidup, profesi, dan latar belakang kehidupannya tidak banyak yang dapat diungkapkan. 

Hal itu terjadi karena pada masa itu tradisi penulisan riwayat atau biografi pengarang belum ada. Agaknya sistem pengarang pada masa itu masih dipengaruhi oleh tradisi lama, pengarang lebih suka menyembunyikan nama (anonim), lebih-lebih riwayat hidupnya. 

Situasi tersebut  selaras dengan pandangan hidup Jawa bahwa pada umumnya orang Jawa tidak suka pamer, menonjolkan diri. Kenyataan itu pula yang antara lain menyebabkan sulitnya diketahui bagaimana hubungan antara profesi pengarang dan karya yang dipublikasikannya. 

Kendati demikian, dapat diduga bahwa pengarang Jawa yang karya-karyanya diterbitkan Balai Pustaka adalah pengarang yang mendapat dukungan dari pemerintah kolonial karena penerbit tersebut  resmi milik pemerintah kolonial (Belanda). 

Oleh karena pemerintah kolonial pada saat itu memiliki kebijakan tertentu sesuai dengan Nota Rinkes - bahwa buku-buku yang diterbitkan oleh Balai Pustaka adalah buku yang dimaksudkan sebagai bacaan yang tepat bagi para lulusan dan siswa sekolah negeri; lebih-lebih buku itu dibagikan terutama melalui sistem perpustakaan yang terdapat di sekolah-sekolah negeri (Pamoentjak, 1948), jelas bahwa para pengarang Jawa sebagian besar berasal dari lingkungan atau berprofesi sebagai guru atau pegawai yang bekerja pada pemerintah kolonial. 

Dugaan tersebut diperkuat oleh kenyataan bahwa hanya dari kalangan merekalah karya tulis (termasuk karya sastra) dapat lahir karena umumnya mereka memiliki kemampuan menulis (mengarang) berkat pergaulan dengan kebiasaan (kebudayaan, tradisi) Barat.

Di samping itu, dapat diduga bahwa pada masa itu pengarang Jawa kebanyakan berasal dari lingkungan elit priayi keraton (bangsawan) atau setidaknya orang yang dekat dengan keraton. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun