Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Buku Lawas Tak Lekang oleh Waktu

16 Februari 2023   11:07 Diperbarui: 17 Februari 2023   19:03 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku karya IBS menjadi berharga karena dapat dijadikan pegangan agar masyarakat modern, utamanya generasi milenial, mampu menghargai akar budaya wong cilik yang telah memberikan andil dalam pembangunan peradaban bangsa ini.

Hal tersebut setidaknya sejalan dengan catatan penulis bahwa pergeseran nilai sosial budaya, ekonomi, politik, telah memporakporandakan sejumlah besar nilai-nilai tradisional yang dulu merupakan simpul-simpul kekuatan yang mengantarkan masyarakat mencapai survive dari waktu ke waktu. 

Boleh jadi, bentuk mata pencarian tadisional seperti tukang pangur, pengamen ledhek kethek, tukang patri, akan sulit ditemukan lagi karena tergantikan oleh pekerjaan pemulung sampai operator komputer dan pembuat konten/kreator.

Berbagai istilah berkaitan dengan pekeejaan tradisional akan kita temui dalam buku ini: pemikat perkutut, waranggono, delog, gendhala sabda, pidak pedarakan, janjangan, bong supit, besalen, paju, blandong. 

Kesemuanya bermuara pada spritualisme wong cilik: mbalung sungsum, ana sethithik dipangan sethithik dengan ajian mulur mungkret dan sumangga kersa.

Cerita kota Padang/Foto: Hermard
Cerita kota Padang/Foto: Hermard
Paco-paco (Kota) Padang: Sejarah Sebuah Kota di Indonesia pada Abad ke-20 dan Penggunaan Ruang Kota karya Freek Colombijn, diterbitkan oleh Penerbit Ombak (Yogyakarta, 2006). 

Kehebatan buku ini karena setelah lebih dari dua puluh tahun edisi bahasa Inggris diterbitkan (1991) dan setelah puluhan tahun tidak beredar lagi, tiba-tiba diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Lili Rahmaini dkk. 

Secara semiotik, buku ini mencerminkan persatuan berbangsa: materi pembicaraan mengenai kota Padang, diterbitkan oleh penerbit di Yogyakarta.

Buku tersebut memberi penjelasan sangat memadai mengenai kota Padang. Meskipun ditulis lebih dari tiga puluh tahun lalu, namun masih sangat relevan untuk memberikan perspektif persoalan kota Padang dewasa ini.

Isi buku membicarakan kemajemukan masyarakat kolonial, zaman kekacauan 1942-1971, perubahan struktur morfologi kota, perencanaan kota dan pekerjaan infrastruktur, sampai penggunaan ruang secara simbolik.

Kehebatan lain karena buku  dilengkapi dengan daftar tabel berkaitan susunan suku di Padang, 1979-1980; harga lahan di Padang; lokasi dan ranah kekuasaan simbol-simbol perkotaan. Terdapat pula daftar peta, daftar grafik, dan indeks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun