Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Buku Lawas Tak Lekang oleh Waktu

16 Februari 2023   11:07 Diperbarui: 17 Februari 2023   19:03 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antologi cerpen yang diterbitkan oleh PT Pembangunan Djakarta, tahun 1965, merupakan buku seri PEM dengan nomor kode D 38. Buku seri PEM merupakan buku yang ditulis oleh pengarang terkenal, baik dari Indonesia maupun luar negeri dengan kualitas buku terjamin. 

Dalam seri PEM D 38, hadir pula buku Mutiara (John Steinbeck, D 1), Biarlah Badai Mengamuk (Rose Wilder Lane, M 9), Kembali ke Alam Bebas (Jack London, U 23), Empat Kumpulan Sadjak (WS Rendra, D 34). 

Kode-kode huruf yang dilekatkan pada buku-buku seri PEM, menunjukkan segmentasi pembaca yang dituju. PEM D ditujukan untuk orang dewasa, PEM M untuk muda-mudi, dan PEM U untuk umum: tua, muda, dan dewasa.

Buku
Buku "suci"/Foto: Hermard
Buku yang terbit terlebih dahulu adalah Pokok dan Tokoh dalam Kesusastraan Indonesia Baru. Buku karya Teeuw ini merupakan cetakan kedua, tahun 1953, diterbitkan Jajasan Pembangunan Djakarta. 

Buku dengan hard cover merupakan seri Pustaka Sardjana, pernah menjadi buku suci bagi mahasiswa sastra Indonesia UGM tahun 1980-an. Saat itu, buku setebal 253 halaman ini sulit didapatkan. 

Keunikan buku Pokok dan Tokoh ternyata tidak seluruhnya ditulis oleh Teeuw. Ada bagian penting merupakan sumbangan dari R. Roolvink mengenai "Roman Picisan" (dalam sastra Indonesia).

Buku terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama membicarakan kesusastraan sebelum 1942. Sedangkan bagian kedua berisi pembahasan mengenai kesusastraan setelah 1942. 

Hal menarik, sesungguhnya buku tersebut merupakan terjemahan dari buku Voltooid Voorspel, Indonesische Literatuur tussen twee Wereldoorlogen (Jajasan Pembangunan, Djakarta, 1950)-diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Anku Raihul Amar gelar Datuk Besar- dan baru pada cetakan kedua ditambahkan tulisan R. Roolvink mengenai roman picisan di Indonesia. 

Karangan itu telah terlebih dahulu diterbitkan dalam bahasa Belanda untuk "Bingkisan Budi, een bundel Opstellen, aan Dr Ph.S. van Ronkel door vrienden en leerlingen aangeboden op zijn tachtigste verjaardag 1 Agustus 1950" (Leiden, 1950).

Mengenang wong cilik/Foto: Hermard
Mengenang wong cilik/Foto: Hermard
Buku ketiga yang tetap saya openi, di samping puluhan buku lainnya adalah Profesi Wong Cilik: Spiritualisme Pekerja Tradisional di Jawa. Buku yang dipersiapkan penulisnya, Iman Budhi Santosa, selama tujuh tahun (sejak tahun 1993 dan diterbitkan oleh Yayasan Untuk Indonesia tahun 1999).

Pengamatan mengenai spiritualisme pekerja tradisional di Jawa, dilakukan penulis selama ia bekerja dan hidup di perkebunan/pedesaan tahun 1970-an. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun