Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Catatan

10 Januari 2023   20:41 Diperbarui: 10 Januari 2023   21:01 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

/1/
Tuhan memakan bidak dari kotakmu
burung nyelonong
mematuk  luka dengan mantera

/2/
jendela tetap saja terbuka
semburkan angin peperangan
di putih: kuda dengan tombak-Mu
di hitam: kuda dengan tombakku

di papan kita saling tikamkan dendam

/3/
malamnya
seorang lelaki membasuh luka
resah menatap Tuhan

Menguak Angin, 1986

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun