Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Trik dan Tips Menulis Cerita Pendek

8 Desember 2022   09:01 Diperbarui: 8 Desember 2022   09:07 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Prolog
Dalam suatu kesempatan berdialog dengan peserta  kelas penulisan kreatif, ada yang mengajukan pertanyaan, "Apakah menulis cerita pendek (cerpen) itu sulit?" 

Saya lalu teringat  Arswendo Atmowiloto dan Mohammad Diponegoro yang mengatakan bahwa menulis itu gampang asal kita rajin membaca dan mampu mengelola ide atau imajinasi. Kalau seseorang bisa bercerita di hadapan orang lain, dan si pendengar merasa penasaran dengan apa yang diceritakan,  tertarik dengan bagaimana cara seseorang bercerita, ini merupakan modal awal dalam menciptakan sebuah cerpen. 

Cobalah kita beralih dari kegiatan bercerita di depan teman-teman dengan mulai menuliskan apa yang kita ceritakan  ke atas secarik kertas. Perhatikan mengenai siapa yang  diceritakan (tokoh), dimana/kapan kejadiannya (latar), bagaimana jalan ceritanya (alur), dan tentu saja apa permasalahan (topik) yang dikedepankan.

Menulis bisa saja berangkat dari sesuatu (apa pun) yang kita pikirkan, rasakan,  dan  alami. Perlu digarisbawahi bahwa sesuatu yang kita tuliskan selalu berangkat dari ide (gagasan). Artinya, tidak ada tulisan yang tidak berangkat dari ide atau gagasan.


Dalam menciptakan karangan (baik fiksi maupun faktawi) tentu (sebaiknya) seseorang  memiliki modal berupa daya kreatif dan daya imajinasi. 

Daya kreatif merupakan kemampuan menciptakan hal-hal baru; sedangkan daya imajinasi  kemampuan dalam membayangkan dan menggambarkan sesuatu atau peristiwa dari awal hingga akhir. Jika seseorang memiliki  kekayaan daya imajinasi, maka ia akan memiliki kemampuan  memperlihatkan dan menggambarkan kemungkinan-kemungkinan  kehidupan dan persoalan-persoalan serta alternatif-alternatif dari pemecahan persoalan kehidupan.  Daya kreatif maupun daya imajinasi merupakan faktor yang mampu melahirkan gagasan, ide, ilham, dan atau inspirasi.

Sampai di sini kita bersepaham bahwa menulis pada hakikatnya adalah  membuat sebuah karangan (dengan segenap spesifikasinya) dan karangan merupakan hasil perwujudan gagasan seseorang. Gagasan itu dituliskan menggunakan bahasa tulis (bukan bahasa isyarat atau bahasa tubuh)  yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca. 

Secara bijak kita menyadari bahwa menulis karya sastra tidak akan sama dengan menulis karya jurnalistik maupun karya ilmu sosial, misalnya, walaupun ketiga-tiganya menggarap masalah  yang sama, umpamanya mengenai kehidupan sosial. Bahkan mungkin, ketiga-tiganya memusatkan pada persoalan  yang sama, yakni pemerian atau deskripsi mengenai masalah sosial. 

Satu hal yang membedakan antarketiganya adalah orientasi penulisan. Tulisan  ilmu sosial lazimnya berorientasi kepada teori; karya jurnalistik lebih berorientasi kepada pengungkapan fakta (penemuan informasi faktual); sedangkan karya sastra berorientasi kepada pemerian dunia alternatif atau kemungkinan-kemungkinan mengenai pemecahan persoalan kehidupan. 

Menurut seorang pengamat, perbedaan orientasi penulisan  akan melahirkan kaidah dan ukuran yang berbeda dalam menilai baik-buruk  karya tulis. Laporan penelitian ilmu sosial dianggap baik jika mencerminkan penggalian data yang terpercaya, akurat, dengan kejelasan hipotesis. 

Di sisi lain, laporan jurnalistik dianggap baik apabila menyajikan informasi faktual yang jernih, berimbang, dan analisis yang tajam-bahasa  penulisannya dapat lebih sugestif karena  tidak dibingkai oleh orientasi teori yang ketat. Di sisi lain, karya sastra dianggap baik jika sanggup menghadirkan berbagai kemungkinan penafsiran mengenai kehidupan-karya  sastra menafsirkan kehidupan dengan menciptakan dunia alternatif dan memerikannya dalam bahasa pilihan yang spesifik.

Tahapan Penulisan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun