Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kini Guru Kawal Masa Depan

4 Desember 2022   13:48 Diperbarui: 4 Desember 2022   13:56 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi, sumber; kompas.com

Guru yang menjadi pengawal masa depan pergerakannya dimulai dari sekarang, dari dunia sekolah. Sekolah tempat menggembleng insan cendekia menuju masa depan. 

Guru menjadi pengawal sekaligus yang penghantar anak bangsa ke masa depan. Di masa depan itu ada tantangan, peluang, kekuatan dan kelemahan baik pada individu di sekolah maupun institusi sekolah itu sendiri. 

Secara individu, tuntutan pada guru serius (dan agak berlebihan) bila tidak ditunjang dengan hal-hal yang menggairahkan guru.

  • akses ke dunia digital yang lamban pada akselerasi teknologi pendidikan. Kelambanan dalam hal ini menyangkut pengetahuan dan ketrampilan (literasi digital), walau memang patut diakui bahwa tidak secara utuh menyeluruh semua guru berada dalam kelambanan ini. Buktinya sudah puluhan ribu guru berhasil mengikuti program guru penggerak (PGP) dengan segala seluk-beluk kemewahan dan kewalanannya.

  • ketersediaan sarana/prasarana dan fasilitas pendukung pembelajaran. Sebutlah perpustakaan manual (bangunan dan isinya) belum terpenuhi pada sekolah-sekolah (dasar dan menengah), baik penyelenggaranya oleh pemerintah maupun oleh masyarakat (yayasan, dan pondok pesantren).

  • "gangguan" dengan wacana (dan gosip) pada kesejahteraan guru. Undang-undang dan aturan turunannya khusus pada kesejahteraan guru (ASN & P3K serta jenis gudasus), belum lagi para guru yang pembiayaannya oleh daerah (transportasi, honor daerah), sangat sering menjadi ganjalan motivasi.

  • akses jalan ke sekolah. Sekolah-sekolah baik di perkotaan, pedesaan hingga pesisir pantai dan pulau-pulau kecil sangat membutuhkan akses jalan ke sekolah. Perhatikan jalan-jalan menuju ke sekolah, bahkan di kota sekalipun, jalan sempit berpagar oleh para tetangga. Sementara di pedesaan, pesisir pantai dan pulau butuh jembatan penyeberangan karena ada sungai, atau keterbatasan tertentu yang menyebabkan guru dan siswa harus berlelah untuk tiba di sekolah. 

Bila, kini guru menjadi pengawal masa depan, frasa ini bukan sekadar pemanis bibir. Guru telah menjadi pengawal masa depan sejak kesadaran komunal tentang peran guru menjadi urgen di institusi pendidikan, sekolah. 

Bila ada adagium bahwa sehebat-hebatnya ilmu keguruan dan teknologi pendidikan, guru sebagai insan individu tetap diperlukan untuk berada di dalam ruang kelas.  Ia tak tergantikan secara seutuhnya. 

Hal ini tentu benar adanya, namun, mengkritisi guru yang lamban kreativitas dan inovasi, berketrampilan dasar mengajar dan mendidik yang cukup-cukup dan datar-datar saja, belum dapat diandalkan untuk menjadi guru pengawal masa depan. Oleh karena itu, LPTK sebagai induk semang calon guru, diharapkan menelorkan calon-calon guru yang dapat diandalkan kini dan nanti.

Penutup

Pada masa depan, khususnya menghadapi tahun 2045 NKRI untuk mencapai "kejayaan" bangsa, maka kesiapan dengan kawalan ketat melekat sangat urgen. Hal ini butuh kerja keras dengan segala tantangannya. 

Dunia pendidikan di semua jenjangnya patut bekerja keras dengan segala potensi yang dimilikinya. Dunia pendidikan di Indonesia pada konteks geografis mana pun terus bergerak dalam kelambanan merayap tetapi terus maju, akseleratif secara tepat dan makin cepat, menjadi harapan bersama bangsa.

Pemerintah NKRI, siapa pun yang akan memimpin di masa depan dengan suksesi berkali hingga tahun 2045 dan seterusnya, harapan untuk mencapai visi nasional bidang pendidikan tidak akan stagnan. 

Perubahan-perubahan dalam inovasi teknologi pendidikan, sarana dan fasilitas dengan kecepatan tertentu akan "memaksa" guru terus belajar untuk mengajar, mendidik, memfasilitasi dan memotivasi siswa. Semua itu dilakukannya untuk menjadi pengawal masa depan. 

Umi Nii Baki-Koro'oto, 4 Desember 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun