Sekolah Unggulan. Satu frasa keren dan luar biasa. Siapa yang tidak mau masuk ke sekolah unggulan? Kerinduan tiap orang tua agar anaknya berada di sekolah unggulan, akan mengantar mereka untuk mengantri mendaftarkan. Ini sudah menjadi fenomena setiap awal tahun pelajaran. Antrian panjang dan memakan waktu, menguras energi dan psikis bagai tak terhiraukan asal "kursi" di dalam sekolah unggulan didapatkan.
Mari kita tanya pada sumber-sumber yang kiranya dapat diandalkan tentang Sekolah Unggulan. Apa, bagaimana dan mengapa disebut sekolah unggulan?
Jika kita bertanya, Apa itu sekolah unggulan? Hasil pencarian data dan informasi dengan sumber literatur yang kiranya dapat diandalkan menyebutkan sebagai berikut.
Amiruddin Kariman (2019) dlaam Jurnal STT Duta Panisal  menjelaskan bahwa sekolah unggul adalah sekolah yang memaksimalkan fungsi dari mutu input peserta didik, muttu kemampuan profesional guru mutu penggunaan fasilitas belajar dan buday asekolah sehingga pendidikan yang bermutu baik dalam nuansa kuantitatif terlebih kualitatif. Sekolah unggulan sebagia sekolah yang luar biasa memiliki nilai dan lebih dari sekolah-sekolah lainnya, baik dari tampilan fisik maupun non-fisik, yang dibangun sebagai solusi terhadap kemajuan pendidikan dalam kerangka pembangunan manusia unggul.
Jadi apa itu sekolah unggulan, kiranya mengacu pada kualitas tenaga pendidik/pengajar, kualitas pembelajaran (kurikulum), kualitas fasilitas, prestasi akademik dan non-akademik, manajemen sekolah dan lingkungan sekolah yang positif.
Selanjutnya bila bertanya, bagaimana manajemen sekolah unggulan?
Manajemen sekolah unggulan merupakan pendekatan sistematis dalam mengelola sekolah dengan tujuan mencapai standar kualitas pendidikan yang tinggi dan menghasilkan lulusan yang berkompeten. Dalam manajemen sekolah unggulan aspek yang mendapat perhatian yakni:
- Kepemimpinan yang kuat. Kepala Sekolah yang visioner, inpiratif dan memiliki kemampuan manajerial, mampu membangun budaya ssekolah yang kondusif dan positif, mengambil keputusan strategis.
- Kurikulum yang efektif. Maksudnya kurikulum yang relevan, inovatif dan berorientasi pada pengembangan peserta didik, proses pembelajaran yang komprehensif dan berkelanjutan.
- Kompetensi dan kapabilitas pendidik yang unggul. Dalam hal rekrutmen sekolah unggulan menerima pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas yang dibuktikan dengan dokumen kelulusan dan terlebih karakter yang dapat dirasakan pada implementasinya, bekerja secara profesional, dan menerima penghargaan sebagai motivasi pada mereka.
- Kesiswaan. Program pengembangan karakter, kegiatan ekstrakurikuler yang berafam dan bimbingan konseling yang efektif.
- Sarana dan prasarana yang memungkinkan pemanfaatan secara proporsional, lingkungan belajar yang aman, nyaman dan kondusif, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.
- Keuangan, transparansi dan akuntabel. Pengelolaan keuangan yang efisien dan efektif, transparansinya dan akuntabilitasnya.
- Hubungan masyarakat. Keterlibatan secara aktif orang tua dan masyarakat serta pemangku kepentingan di sekitar sekolah, termasuk dunia usaha dan dunia industri (dudi). Dalam hubungan dengan masyarakat citra positif terhadap sekolah perlu dibangun.
Mari memperhatikan berita-berita seputar suksesi kepala daerah yang baru saja berakhir dengan pelantikan, retret dan pelaksanaan tugas mereka di daerah masing-masing. Beberapa kepala daerah pada masa sosialisasi dan kampanye, mengkampanyekan pembangunan sekolah unggulan. Kita dapat mengajukan pertanyaan:
- Mengapa sekolah-sekolah yang sudah ada, tidak dipilih satu atau beberapa di antaranya untuk ditingkatkan menjadi sekolah unggulan?
- Bukankah telah ada Badan Akreditasi Nasional di Pusat dan Daerah yang dapat diajak merekomendasikan sekolah tertentu yang telah sampai pada Kategori A? Tidak baikkah bila sekolah dengan status akreditasi A dinaikkan menjadi Unggulan?
Jika para Kepala Daerah (bupati, walikota dan gubernur) mau membangun sekolah unggulan, kita ajukan lagi pertanyaan berikut:
- Sudah selesaikah masalah pendidikan di daerah? Misalnya ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang cukup, sarana prasarana yang memadai termasuk perpustakaan, laboratorium, fasilitas olahraga, dan fasilitas pembelajaran di dalam ruang serta hal lain yang sifatnya memberi ruang motivasi pada pendidik dan peserta didik untuk berkreasi dan menemukan sesuatu sebagai inovasi.
- Bukankah dengan adanya sekolah unggulan akan membebani anggaran negara (APBN)? Menambah satu unit sekolah baru tentulah harus membangun segala di dalamnya. Padahal pada saat yang sama unit-unit sekolah yang sudah berdiri masih banyak yang bangunannya darurat, rusak berat dan rusak ringan.Â
- Tidakkah sekolah unggulan "mengancam" sekolah yang sudah ada di sekitarnya? Sekalipun sekolah unggulan mungkin akan berbiaya mahal, dipastikan sebagian kalangan orang tua mau menyekolahkan anak-anak mereka di sana. Lantas, sekolah yang sudah ada di sekitar mereka, yang secara jarak dapat dijangkau dengan berjalan kaki, atau berkendaraan dengan biaya murah, namun orang akan memilih ke sekolah unggulan. Maka, apakah langkah "bijak" membangun sekolah unggulan tidak "mengancam" keterisolasian unit sekolah yang sudah ada? Jika itu terjadi, maka secara perlahan unit sekolah yang sudah ada akan makin "kurus" dan akhirnya tereliminir. Tutup.
Â
Bacalah sebahagian di antara program membangun sekolah unggulan. Mungkin saja para Jurnalis keliru mengambil data dan informasi untuk disebarluaskan. Bukan saja (calon) kepala daerah yang mengkampanyekan pembangunan sekolah unggulan,melainkan Pemerintah Pusat (Kementerian terkait) pun hendak membangun sekolah unggulan.