Mohon tunggu...
Herold Kilapong
Herold Kilapong Mohon Tunggu... -

Suami yang bahagia, ayah yang dibanggakan!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengurai Si Goblok yang Jenius

21 Januari 2015   19:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:40 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14217290942065711139

"Saya sudah menggoblokkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum menggoblokkan orang lain"
"Orang pintar kebanyakan ide dan akhirnnya tidak ada satu pun yang jadi kenyataan. Orang goblok cuma punya satu ide dan itu jadi kenyataan"
"Orang goblok sulit dapat kerja akhirnya buka usaha sendiri. Saat bisnisnya berkembang, orang goblok mempekerjakan orang pintar"
"Orang pintar mikir ribuan mil, jadi terasa berat. Saya nggak pernah mikir karena cuma melangkah saja. Ngapain mikir, kan cuma selangkah"
"Orang goblok itu nggak banyak mikir, yang penting terus melangkah. Orang pintar kebanyakan mikir, akibatnya tidak pernah melangkah"
"Orang pintar maunya cepat berhasil, padahal semua orang tahu itu impossible! Orang goblok cuma punya satu harapan, yaitu hari ini bisa makan"
"Orang pintar belajar keras untuk melamar pekerjaan. Orang goblok itu berjuang keras untuk sukses bisa bisa bayar pelamar kerja".

[caption id="attachment_365268" align="aligncenter" width="300" caption="meme google"][/caption]

Demikianlah "goblokisme" itu mendunia. Shifu-nya sudah gak lain, dia om Bob. Saya bahkan menyebutnya "om" bukan karena kedekatan langsung, tapi karena merasa dekat dengan figurnya. Orangnya simple, se-simple celananya... Filosofi bisnisnya tidak bisa dirumuskan. Setidaknya itulah pengakuan beliau terhadap Andy Noya dalam "Kick Andy". Namun kesederhanaan filosofi itulah yang menginspirasi banyak orang untuk menjadi pengusaha. Apa sih tagline dari filosofi bisnisnya? "Biarkan saja bergulir..." dan salah satu perkataan beliau yang kemudian dijadikan rumus oleh kebanyakan orang adalah "Bersyukurlah pada Sang Pencipta". Nah part tersebut saya suka! Saya bahkan setuju! Walaupun sejujurnya tidak semua cara beliau saya setujui, misalnya statement "Jangan berharap..." karena semakin banyak berharap, semakin banyak kecewa, tidak berharap tidak akan kecewa. Sebab ujung dari harapan adalah kekecewaan. Nah yang itu saya gak cocok. Karena "harapan adalah pertahanan terakhir dari apa yang kita percaya/iman".

Tapi tetaplah kekaguman ini terpelihara baik. Sekalian belajar untuk tetap respek walaupun tidak semua cocok. Karena kebanyakan orang menafsirkan respek adalah sama dengan kecocokan. Gak cocok, gak respek. O, No way! I am not like that way. Om Bob tetap bisa menjadi inspirasi untuk orang yang berani, percaya diri karena percaya Tuhan-nya. "Cara Goblok untuk sukses" telah menjadi legacy buat orang yang mempercayainya. Tinggal tergantung dengan bijak kita menafsirkan "goblokisme" yang dimaksud. Ini sebenarnya bergaya bahasa (Pertentangan) yang bernama Paradoks, yakni gaya bahasa yang mengandung dua pernyataan saling bertentangan, tetapi mengandung kebenaran. Tapi juga bisa disebut bergaya bahasa Praterito, yakni gaya bahasa yang menyembunyikan maksud agar ditebak oleh pembaca atau pedengarnya. Nah, bayangkan, bahkan om Bob sendiri tidak menyadari bahwa dia telah menciptakan tagline yang smart karena menggunakan diksi dan gaya bahasa Indonesia dengan cara yang brilian. Brilian karena statementnya menjadi quote yang diamini sampai ke ujung bumi. Sementara saya sendiri meyakini om Bob tidak tahu apa itu Paradoks atau Praterito. Dia "goblok" untuk itu. Oups, atau mungkin beliau memang menguasai gaya bahasa, Sorry!

Goblokisme ini menjadi serius untuk bangsa ini ketika banyak orang pintar yang "memintari" negerinya untuk perutnya dan akun depositonya. Mereka memang pintar! Jika tidak pintar, mereka tidak "kaya". Maka goblokisme penting terhadap berbagai strategi korup bernama manipulasi, money laundering, kolusi dan saudara-saudaranya. Sebab hanya orang goblok yang tetap jujur dan setia. Atau setidaknya mereka disebut goblok karena jujur dan setia...

Maka goblokisme-mu kami rindukan om Bob. Untuk mengajari bangsa ini ilmu-ilmu kesederhanaan, ketulusan dan rasa syukur. Yang membuatku semakin terkagum adalah ketika sebuah media online nasional mengatakan bahwa yang membuat dirimu menjadi sakit-sakitan setahun terakhir sebelum engkau berpulang, adalah ketika kekasihmu Soelami Soejoed dipanggil Tuhan Juli 2014 yang lalu.

Maka engkau yang telah menjadi suami "goblok" karena kesetiaanmu. Cintamu terhadap Soelami Soejoed telah membuatmu goblok untuk tidak setia. Dan terjadilah cinta hingga maut saja yang bisa memisahkan.... MERCI OM!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun