Mohon tunggu...
hernawati kusuma
hernawati kusuma Mohon Tunggu... Administrasi - guru biasa

ibu yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Back To Work, No Woles

13 Juni 2019   15:54 Diperbarui: 13 Juni 2019   16:19 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: 1001malam.com

Ini kejadian kemarin, Selasa 11 Juni 2019.

Hari pertama masuk kerja. Rasa malas kental menggelayut. Atmosfir liburan masih tersisa di sana-sini. Tidak terkecuali di dapur. Woles... Saya mah enak-enakan menyiapkan makanan bagi anak-anak. Tidak tanggung-tanggung. Saya siapkan sarapan plus makan siang bagi mereka karena saya akan tinggalkan mereka sekitar delapan jam hari ini. Sebenarnya bisa saja saya hanya membuat sarapan tetapi entahlah saya kok rajin-rajinnya memasak menu makan siang sekaligus. Pasti keempat anak saya berpikir... wah umik baik sekali...

Hahahaha

Suami sudah ngantor sejak hari Senin. Itu pun sudah tugas ke luar kota. Untunglah, anak-anak sudah besar. Sudah bisa diajak kerja sama. Saya lanjutkan memasak sembari memasukkan pakaian kotor di mesin cuci. Ketika masakan sudah masuk dalam penggorengan, tidak saya sia-siakan kesempatan. Mencuci piring dan baskom kotor. Bekas wadah bahan-bahan mentah sebelum dimasak. Mengelap meja makan. Kembali ke penggorengan. Begitu seterusnya. Back and forth... bolak balik. Keterampilan tingkat dasar yang harus dikuasai emak-emak di pagi hari. Oya, tidak lupa menyiapkan madu dan air hangat. Mematikan kompor. Memindah masakan dari penggorengan dan menempatkan di piring saji. Memindahkannya ke meja makan. Done.

Saya dengar di ruang tamu sudah terdengar aktivitas menyapu dan mengepel. Di luar pagar, saya mengintip dari jendela yang setengah terbuka, putra saya sudah menyiram bunga-bunga. Tidak lama kemudian terdengar suara bola ditendang.

Bruakk... mengenai pagar.

Pagi yang indah.

Ketika saya sadari, jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi.  Itu artinya, hanya tersisa tiga puluh menit menuju ke kantor. Waduh.... saya belum menyetrika seragam. Untunglah semua masakan sudah siap dan saya pun sudah mandi. Segera saya siapkan alas setrika, mencolokkan kabel setrika ke colokannya. Dengan setengah berlari, saya menuju ke lantai dua. Mencari seragam hari Rabu. Alhamdulillah, seragam tersebut sudah bertengger dengan rapi di atas kontainer. Pemberhentian sementara sebelum disetrika. Kami merapikannya sebelum mudik dengan tujuan agar lebih mudah dicari ketika dibutuhkan. Ternyata, sangat membantu.

Sambil menunggu energi listrik berubah menjadi panas, saya menyapukan day cream dan bedak  wardah tipis-tipis ke wajah. Menyisir dan merapikan rambut. Menyiapkan backpack---tas kerja saya beserta lepi tentunya. Memasukkan charger lepi, Hp dan charger-nya, dan bolpoin ke dalam tas kecil. Sebenarnya ini konyol karena agenda hari ini hanya unjung-unjung, silaturrahim ke pengurus yayasan tapi saya tidak bisa pergi tanpa backpack di punggung saya. Berjaga-jaga barangkali acara silaturrahim sampai setengah hari.

Setrika pun panas. SSW... set set wes ...tidak sampai sepuluh menit saya sudah siap dengan seragam yang telah disetrika rapi. Segera saya sambar kunci kontak dan bertengger di atas Mio merah butut  yang sudah disiapkan putra saya di depan pagar. Eitss... jangan lupa cipika cipiki masing-masing anak sambil berpesan ini itu. Khas emak-emak laahh... (saya juga heran, kok ya masih sempat???)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun