Mohon tunggu...
Hermansyah Daulay
Hermansyah Daulay Mohon Tunggu... Guru -

Mengalir seperti air http://myhermandaulay.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money

Wow, Sudah Mencapai 4.000 Triliun Hutang Pemerintah Pusat, Bahayakah?

17 Januari 2018   20:29 Diperbarui: 18 Januari 2018   06:22 1304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi :shutterstock

Direktorat Jenderal Pengelolaan pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, jumlah utang pemerintah pusat hingga akhir 2017 mendekati Rp 4.000 triliun atau mencapai Rp 3.938 triliun atau 29,2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).(detik.com)

Jumlah hutang pemerintah menjadi sorotan tajam di media sosial oleh warganet. Timbul pro dan kontra dalam menyikapi jumlah hutang yang telah mencapai 4.000 triliun tersebut.

Ada warganet yang marah dengan  besarnya jumlah hutang pemerintah. Alasannya pasti rakyat yang harus membayar hutang pemerintah yang mencapai 4.000 triliun tersebut. Apa pemerintah mampu membayar hutang sebesar itu ? Adalagi yang menuduh pemerintah telah mengadaikan negara ini kepada pihak asing. Komenentar miring warganet kepada pemeritah Jokowi -Jk semakin menjadi jadi ahir-ahir ini.

Harga Kwh listrik mahal, BBM mahal, serta naiknya beberapa barang kebutuhan pokok lain disebabkan karrna jumlah hutang pemerintah yang besar. 

Padahal harga merupakan nilai guna barang dan jasa. Perubahan harga menunjukan indikasi ketersediaan sumber daya yang tersedia. Semakin kurang sumber daya yang tersedia akan mengakibatkan harga berubah naik semakin banyak sumber daya harga akan turun.

Urusan Pembayaran Hutang Pemerintah ya menjadi tanggung jawab pemerintah baik secara hukum, ekonomi maupun politik. Rakyat melalui DPR melakukan mekanisme kontrol terhadap kerje pemerintah termasuk dalam masalah hutang yang dilakukan oleh pemerintah.

Pemerintahan Jokowi -Jk dihujat habis-habisan dalam masalah hutang pemerintah.  Pembiaya pembangunan imprastruktur dengan hutang dikhuatirkan akan menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Menurut saya kekhuatiran ini berlebihan dan cenderung tendesius.

Teori ekonomi makro memberikan peluang bagi pemerintah untuk melakukan hutang guna membiayai pembangunan. Meningkatkan pendapatan nasional melalui investasi dan pengeluaran pemerintah dapat dibiayai melalui mekanisme hutang. Diaharapkan hutang akan memberikan efek mengalir kebawah serta multiplayer efek. Swasta juga terlibat dalam melakukan membiayai dan melaksanakan proyek -proyek pembangunan.

Hutang pemerintah 4.000 triliun akan memberi efek mengalir kebawah atau menetes kebawah. Pembangunan inprastruktur yang dilakukan oleh pemerintah selain bisa menghasilkan jalan dan gedung juga diharapkan akan menimbulkan rasangan serta mengalir kepada masyarakat. Sehingga ekonomi masyarakat berputar lebih cepat.

Efek Multiplayer

Hutang 4.000 triliun diharapkan akan menimbulkan efek multiplayer atau efek penganda. dimana uang yang mengalir kebawah akan memiliki tingkat perputaran uang lebih besar. Jika multiplayer efeknya 2 maka Misalnya jika ada  pembiayaan proyek pembangunan 100 juta  uang yang berputar sebesar 200 juta. Jadi bisa dibayangkan kalau 4.000 triliun berapa multiplayer efeknya dimasyarakat kan ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun