Mohon tunggu...
Herma Yunita
Herma Yunita Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Mahasiswa Uin Suska Riau Administrasi Negara

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pencapaian Jokowi Ketika Memimpin Negeri (Jilid I)

14 November 2019   20:20 Diperbarui: 14 November 2019   22:56 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ir. H. Joko Widodo atau Jokowi (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961, umur 58 tahun) adalah Presiden ke-7 Indonesia yang mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014. Ia terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 2014 dan kembali terpilih bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam Pemilu Serentak 2019 dikutip dalam wikipedia. Sebelumnya ia adalah seorang pengusaha mebel. Karirnya didunia politik dimulai dengan menjabat sebagai walikota surakarta (solo) dan Gubernur DKI Jakarta didampingi wakilnya Basuki Thahaja Purnama. 

Berbicara tentang Jokowi dan kepemimpinan yang dibawa ia dikenal merakyat, membumi. Istilah 'blusukan' sering dindetikan dengannya, terjun langsung melihat kondisi rakyat, mendengar keluh kesah mereka begitu sekiranya. Selama memimpin negeri banyak pencapaian dengan gaya kepemimpinan khas yang ditorehkan di periode pertama menjabat. Menimbulkan dukungan bahkan tolakan dari berbagai elemen masyarakat. Yang menjadi pertanyaan bagi kita semua mampukah jokowi membawa kepemimpinannya ke arah lebih baik di periode kedua lewat kabinet maju yang diusungnya. 

Tugas dan tanggung jawab kembali di pegang jokowi dengan harapan pelaksanaan semakin lebih nyata dan merata. Melanjutkan hal-hal yang belum tercapai dan butuh pembaharuan. Amanah yang diemban, harapan rakyat yang dijatuhkan harus senantiasa diutamakan agar tujuan sesungguhnya terwujudkan. Program yang belum tersentuh seluruh masyarakat sekiranya dapat seadilnya dirasakan. Banyak pekerjaan rumah di periode pertama yang belum terealisasikan dengan sempurna. Bahkan tidak terlaksana juga banyak temuannya. 

Kepemimpinan jokowi selama lima tahun terakhir telah melahirkan pencapaian-pencapaian. Focus atau perhatian terbesarnya di masa itu adalah percepatan pembangunan di bidang infrastruktur di seluruh Indonesia. Peletakkan fondasi demi mengejar ketertinggalan dan ketimpangan antar daerah. Namun, tidak hanya itu saja dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya banyak prestasi atau pencapaian yang berhasil di torehkan. 

1.Bidang Politik 

Pertama, Sukses dalam pelaksanaan pemilu serentak untuk pertama kalinya dengan tingkat partisipasi masyarakat yang luar biasa antusias. Bahkan banyak negara yang menyoroti dan memberikan apresiasi.Kedua, Pembangunan Pos Lintas Negara (PLBN) untuk mempermudah arus keluar masuk masyarakat, barang dari Indonesia ke Negara tetangga atau sebaliknya. Ketiga, pembagian sertifikat tanah yang mengusung reforma agrarian. Sebagai bentuk nyata untuk hak rakyat. Mempermudah proses yang selama ini dikenal dalam urusan tersebut berbelit dan menyulitkan rakyat. Kelima, Ekonomi maritim dengan penegakan hukum bagi pelanggar yang melakukan illegal fishing, mereka ditangkap dan banyak diadili di pengadilan.

2.Bidang Ekonomi

Paling banyak disoroti dan mendapat perhatian dari rakyat sehingga menimbulkan pro kontra atas pelaksanaan kebijakan terkait infrastuktur mulai dari pembangunan jalan perbatasan bagi desa di pelosok yang belum tersentuh pembangunan pemerintah sama sekali, pembangunan jalan tol, rel kereta api, bandara baru sebanyak 15 meski belum optimal pengoperasinnya, pelabuhan sebagai akses lintas darat dan laut, bendungan, jembatan, MRT di Jakarta dan LRT di Palembang serta pembangunan infrastruktur olahraga yang memadai. Selain dibidang Infrastruktur, terdapat program dengan sebutan Indonesia Sentris dengan menetapakan BBM satu harga serta adanya tol laut yang memberikan kemudahan soal logistic berdampak pada penurunan harga barang. Desa juga menjadi perhatian Jokowi dengan memberikan dana desa yang bernilai sangat besar demi kesejahteraan, membangun desa tertinggal, terisolir, agar dapat serta merta merasakan adanya negara, memperoleh hak sebagai warga negara secara adil dan merata. 

3.Bidang Sosial Budaya 

Disalurkan lewat pemenuhan kebutuhan Bantuan Sosial Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Selanjutnya mengapresiasi dalam bentuk materiil dan moriil untuk para atlet yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dari negara. Terbukti selain Menjadi Tuan Rumah di Asian Games 2019, para atlet kebanggaan negeri menorehkan prestasi terbaik sepanjang sejarah, sehingga Indonesia menduduki peringkat empat terbaik.Tidak hanya sampai disitu, kesempatan juga didapatkan bagi atlet disabilitas dan mereka membuktikan mereka dapat mengaharumkan nama negeri dengan mendapat peringkat kelima terbaik. 

Jika kita lihat lewat kepemimpinan Jokowi begitu besarnya keinginan partisipasi dalam proses pembangunan untuk memperkuat perekonomian, senyatanya perlu diingat bahwa semua itu perlu biaya dan resiko politik yang ditanggung tinggi. Lewat pembangunan infrastruktur membuat banyak kebutuhan pokok rakyat dikesampingkan, terabaikan. Bisa jadi karena proyek tersebut berdampak dan dirasakan jangka panjang, atau memang tidak semua pembangunan dinikmati seluruh kalangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun