Mohon tunggu...
Herman Utomo
Herman Utomo Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan

mencoba membangkitkan rasa menulis yang telah sekian lama tertidur... lewat sudut pandang kemanusiaan yang majemuk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berjalan....

5 April 2023   10:20 Diperbarui: 5 April 2023   10:22 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ingatkah siapa yang membimbing waktu kita masih anak-anak untuk mulai belajar merangkak, menapak dan berjalan ? Atau saat kemudian kita beranjak dewasa dan kemudian berumah tangga lalu melahirkan anak-anak yang kita sayangi. Pertanyaannya sama. Siapa yang mengajar anak-anak kita mulai belajar merangkak, menapak dan berjalan tapak demi tapak ?

Mungkin ada yang menjawab ya kita sebagai orang tua dong. Atau mungkin juga ada menjawab opa omanya yang mengajar anak-anak kita belajar berjalan, karena sebagai orang tua tidak telaten.  Ataukah diserahkan sama asisten rumah tangga dengan alasan tidak sabar dan sudah lelah bekerja seharian ? Tentu saja jawabannya bisa sesuai dengan selera masing-masing dengan penuh kejujuran.

Saya jadi teringat waktu anak-anak kami mulai belajar berjalan. Saat itu mamanya anak-anak dengan telaten membimbing dan menuntun mereka untuk mulai belajar merangkak, berdiri dan mulai diajar melangkah. Instant ? Tentu saja tidak. Saat penulis melihat mereka sudah mulai belajar berlatih keseimbangan dan mulai melangkah tapak demi tapak, saya bilang sama isteri untuk melepas pegangannya. Jatuh ? Tentu saja.

pexels-karolina-grabowska-7946981
pexels-karolina-grabowska-7946981

Tetapi dari situ, dengan  hanya berpikir secara logika sederhana. Sampai dimana respon anak kami yang sedang belajar berjalan dan sampai dimana kebulatan tekad untuk terus belajar berdiri dan melangkah. Seberapa besar respon dan tekad mereka untuk terus mencoba berdiri lagi dan melangkah lagi, harus terus kami beri semangat. Sebab inilah kesempatan buat mereka. Dan menurut pemahaman penulis saat itu, inilah langkah awal buat jenjang kehidupan mereka nanti. Jatuh, bangun, berdiri terus melangkah lagi. Betul begitu ?

Seorang Kolonel Harland David Sanders pernah mengalami jatuh bangun sebanyak seribu sembilan kali dalam usahanya saat merintis usahanya membangun Kentucky Fried Chicken yang bisa mendunia sampai saat ini. Seperti juga tokoh Bob Sadino almarhum yang mengalami jatuh bangun sebelum berkibar dengan usahanya yang diberi nama Kemfood dan Kemchick. Atau siapapun. Bahkan mungkin kita sendiripun mengalami jatuh bangun, berdiri, jatuh, berdiri lagi...

pexels-amber-shadow-10501562
pexels-amber-shadow-10501562
 

Adalah benar ketika dikatakan bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya. Mengapa ? Karena sejatinya saat itu kita menjalani proses kehidupan dengan melangkah hari lepas hari bersama Sang Khalik. Seberapa banyak kita mengalami jatuh bangun, baik secara jasmani maupun rohani. Disitulah  diberikan kesempatan kepada kita. Apapun !

Dengan kata lain Tuhan Semesta Alam memberi kesempatan kepada kita untuk meraih tawaran yang diberikan. Di sinilah letak kuncinya. Karena kesempatan tidak akan datang kedua kali. Sejauh mana kita meresponi apa yang Tuhan inginkan, maka terbukalah jalan buat kita. Bukan sebaliknya.

Karena yang seringkali menjadi masalahnya adalah, kadangkala kita hanya berpikir praktis dan ekonomis. Tidak mau menjalani proses demi proses yang rumit, banyak rumus atau banyak tantangan yang menghadang. Berharapnya saat kita mulai melangkah adalah sesuai dengan apa yang kita mau, langsung jreng…jadi ! Rasanya jadi putus asa kalau diperhadapkan dengan jatuh, bangun, berdiri terus berulang-ulang. Alamak !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun