Mohon tunggu...
Herman Utomo
Herman Utomo Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan

mencoba membangkitkan rasa menulis yang telah sekian lama tertidur... lewat sudut pandang kemanusiaan yang majemuk

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berbalik....

1 Februari 2023   12:05 Diperbarui: 1 Februari 2023   12:10 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
terminator-genisys--IST_ratio-16x9

Mungkin ada beberapa pembaca yang suka nonton film Terminator yang dibintangi aktor Arnold Schwarzenegger. Pada eranya film ini bisa berjaya dan dibuat beberapa seri. Diproduksi sejak tahun 1984 dan terus berjaya pada masanya. Diantara dialog yang selalu ada dan pasti tidak akan lupa akan kata-kata yang diucapkannya. I’ll be back…!!! Sebuah kalimat yang berkonotasi jauh ke dalam. Akan mau kembali kemana…?

Pertanyaan selalu muncul dengan sederet pikiran yang bisa berkonotasi positip ataupun negatip. Apakah akan kembali dengan membawa dendam kesumat atas nama kebenaran ? Ataukah akan kembali dengan membawa damai dengan sejuta rasa ? Karena keduanya bisa membawa dampak kepada siapa saja yang bisa mencernanya secara subyektip.

Seperti halnya apabila kita tiba-tiba harus memboyong seluruh anggota keluarga untuk pindah dari suatu tempat tinggal yang nyaman, yang sudah bertahun-tahun ditempati bersama ke suatu tempat tinggal yang baru. Dimana tempat yang baru keadaannya jauh berbeda dengan tempat yang lama. Mungkin untuk beberapa waktu setelah pindah rumah, masih terbersit kehidupan di tempat yang lama. Masih terngiang suara-suara pedagang keliling dengan celotehannya. Merindu berbalik...

Beberapa saat rasanya hati masih tertinggal dan ingin berontak untuk kembali ke kehidupan yang lama dengan segala suka dukanya. Melepaskan diri dari kehidupan yang lama ternyata tidak semudah membalik tangan. Rasanya di bawah alam sadarnya selalu dihantui akan kehidupan lamanya, sekalipun di tempat yang baru itu suatu siksaan, tetapi mereka pikir itu jauh lebih baik, daripada hidup di tempat yang jauh dari rasa nyaman. Pernah mengalami ?

pexels-photomix-company-101808
pexels-photomix-company-101808

Begitu juga dalam perjalanan kehidupan keimanan di tengah keikut sertaan kepada Sang Khalik. Kadangkala membuat rasanya seperti kita berjalan di tengah padang gurun, yang seakan tidak tahu lagi arah mana yang harus ditempuh, tidak tahu lagi dimana ada sumber air. Daya tahan seseorang dalam mengikut Tuhan ditentukan dari sikap hati dan seberapa besar daya juang. Karena tidak jarang banyak orang yang punya dasar iman yang kuat masih bisa jatuh dan menjadi kembali sebagai manusia pengembara. Kenapa ?

Biasanya mereka ini yang tidak tahan terhadap godaan dunia yang begitu mempesona.  Harta, Tahta dan Wanita/Pria dan Narkoba sebuah konsumsi yang ditawarkan kepada siapa saja yang mau rela menerima dengan tangan terbuka. Saat bagian ini bersatu menjadi sosok konsumen yang selalu berlangganan dengan dosa, maka rasanya itu menjadi suatu hal yang sia-sia akan Kasih yang sudah diberikan Sang Pencipta.

pexels-ready-made-3850738
pexels-ready-made-3850738

Jadi kayaknya bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran daripada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari imannya yang suci yang sudah disampaikan kepada mereka. Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini : Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke muntahnya.

Ini sama kasusnya seperti halnya pecandu narkoba dan obat-obatan terlarang. Saat hendak dilepaskan dari keterikatannya dengan obat-obatan dan narkoba, itu adalah suatu siksaan yang amat-amat berat. Karena tubuh sudah terbiasa dicekoki dengan suplemen yang membuat merasa di awan-awan. Begitu juga saat seseorang menerima keimanan dari Tuhan dalam kehidupan pribadinya, ditengah situasi lingkungan dan kondisi yang terus menerus mengepung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun