Mohon tunggu...
herman satmoko
herman satmoko Mohon Tunggu... -

PNS kabupaten Banjarnegara, Aktivis kegiatan sosial kemanusiaan dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Mengedukasi Respon dan Teknik Evakuasi Mandiri Anak dan Keluarga dalam Kejadian Gempa Bumi

25 April 2018   23:54 Diperbarui: 25 April 2018   23:56 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Berdasarkan hasil survey penyelamatan Gempa Bumi di kota Kobe Jepang 1995 disebutkan bahwa korban selamat karena upaya:
- Menyelamatkan diri 34,9%
- Diselamatkan keluarga 31,9%
- Diselamatkan tetangga 28,1%
- Diselamatkan pejalan kaki 2,6%
- Diselamatkan tim rescue 1,7%
- Oleh pihak lain 0,9%

Hasil survey tersebut menunjukkan bahwa keselamatan 94,9% adalah upaya oleh DIRI SENDIRI, KELUARGA dan TETANGGA atau komunitas. Sekitar 5% dilakukan oleh orang yang lewat, tim rescue dan pihak lain.

Melihat hasil survey tersebut maka kemampuan diri sendiri, keluarga dan komunitas sangat signifikan dalam upaya penyelamatan pada bencana. Dalam hal ini menggunakan latar belakang bencana gempa bumi.

Bagaimana mengedukasi anak dan keluarga serta komunitas untuk menyelamatkan diri dari bencana?
Menurut pengamatan penulis, setidaknya ada 2 kemampuan dasar dalam evakuasi mandiri yaitu;
1. Kemampuan RESPON, yaitu bagaimana bersikap ketika ada potensi dan indikasi bencana
2. Kemampuan EVAKUASI atau kemampuan menyelamatkan diri sampai pada titik yang relatif aman.

Kemampuan ini didasari pada pemahaman tentang apa yang harus diperbuat ketika terjadi tanda-tanda bencana dan bagaimana teknik menyelamatkan diri.
Kemampuan ini dapat diajarkan melalui nyanyian atau nada tertentu sebagai satu prosedur tetap sederhana yang aplikatif dan sangat mudah dipahami.

"Kalau ada gempa lindungi kepala
Kalau ada gempa masuk kolong meja
Kalau ada gempa jauh dari kaca
Kalau sudah gempa cari tempat terbuka"

Bait di atas adalah PROTAP RESPON ketika gempa terjadi dalam bangunan. Bisa dinyanyikan dengan nada sholawat sholi wasalimda, dua mata saya, atau kata dan nada lain yg sesuai kondisi.

Selanjutnya dalam waktu singkat setelah menguasai keadaan, dilaksanakan PROTAP EVAKUASI MANDIRI kejadian gempa bumi adalah :

"Kalau ada gempa lindungi kepala
Kalau ada gempa ingat B-B-M-K
Janganlah Berlari
Janganlah Berisik
Janganlah Mendorong
Dan janganlah Kembali"

Bait ini digunakan untuk mengedukasi anak dan masyarakat tentang teknik evakuasi mandiri. Bisa dinyanyikan dengan nada potong bebek angsa, dua mata saya, sholawat sholi wasalimda atau dengan kata dan nada lain yang paling sesuai.

Jangan Berlari, berjalanlah cepat dengan merendahkan badan sambil terus melindungi kepala memakai apapun yang bisa digunakan selama nyaman ketika bergerak. Jika berlari atau berdiri maka badan tidak seimbang sehingga mudah jatuh.
Jangan Berisik artinya jangan histeris dan berusaha tetap tenang dengan terus mengamati kondisi di sekitar.
Jangan Mendorong orang lain karena berisiko jatuh dan terinjak.
Jangan Kembali sebelum situasi aman terkendali. Tetap berada di titik aman tempat terbuka dengan posisi jongkok, duduk atau berlutut, tetap lindungi kepala dan amati kondisi sekitar sampai gempa reda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun