Mohon tunggu...
Herman Hidayat
Herman Hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Peminat Kajian-Kajian Filsafat dan Spiritualitas. Penikmat Musik Blues dan Jazz. Menyukai Yoga dan Tai Chi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kehendak-Nya

7 Mei 2018   08:36 Diperbarui: 18 Mei 2020   20:35 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tertundanya Pemberian setelah Engkau Mengulang-Ulang Permintaan, janganlah membuatmu berpatah Harapan. Allah menjamin Pengabulan Doa sesuai dengan apa yang Dia Pilih buatmu, bukan menurut apa yang Engkau Pilih sendiri, dan pada saat yang Dia Kehendaki, bukan pada Waktu yang Engkau Ingini (Al Hikam, Ibn 'Atha'illah). Dia sangat senang berbincang. Untuk apapun yang akan kamu sampaikan pada-Nya; permohonan, curhat, atau ocehan kekanak-kanakanmu. Atau memanjatkan Puji Syukur.

Adakalanya, permohonanmu seperti masih ditahan-tahanNya; sekedar untuk mendengarkan engkau memohonkannya kembali dan kembali. Atau karena Dia tahu; ketika permohonanmu telah dipenuhiNya, maka engkau akan mulai jarang dan lupa untuk kembali.

Maka, sekiranya engkau senantiasa berSyukur atas apa pun yang engkau peroleh, dan tidak pernah berhenti berSyukur; boleh jadi Dia tidak akan menahan-nahan permohonanmu, sekedar agar engkau kembali berbincang denganNya. Karena Dia tahu, engkau toh akan kembali juga kepadaNya; untuk selalu memanjatkan Puji Syukur kepadaNya, untuk berbincang denganNya.

Malah dengan rasa gembira. Dan bukan dengan tangisan keluh kesah. Dan tentu saja, Dia akan lebih senang melihatmu kembali kepadaNya dalam kegembiraan, ketimbang dalam keluhan, tangisan dan mungkin dalam keputus-asaan.

Maka, pastikan engkau senantiasa berSyukur, disamping engkau selalu memohon kepadaNya. Dengan senantiasa berSyukur; Insya Allah permohonanmu tidak akan sering ditahan-tahanNya.

***

Jika setiap Do'a permohonanmu bisa engkau akhiri dengan sikap ridha dan ikhlas; alangkah akan luar biasa, alangkah akan menyenangkanNya. Do'a disampaikan benar-benar sekedar untuk menunjukkan ke-hamba-anmu. Do'a disampaikan sekedar karena engkau ingin berbincang denganNya. Sedangkan atas hasilnya, engkau sungguh akan senantiasa ridha dan ikhlas akan keputusanNya.

Alangkah luar biasa jika engkau dapat melakukannya. Dan luar biasanya lagi, sangat boleh jadi justru permohonanmu akan tidak terhalang.

***

BerDo'a bisa saja seenakmu, kapan saja. Tapi, bila tiap sebentar-sebentar engkau berDo'a kembali dan kembali, perlu engkau periksa dirimu sendiri; engkau ini sekedar type orang cerewet, atau malah sebenarnya engkau tidak percaya kepadaNya?

Bila setiap kali engkau selesai berDo'a, lalu hatimu bukannya menjadi ringan dan pikiranmu tenang, malah terus menerus engkau mengingat hasratmu dengan cemas dan khawatir, dan tentu saja diikuti oleh kecewa, menunggu kapan permohonanmu dikabulkanNya; engkau sungguh-sungguh perlu memeriksa dirimu, sebenarnya engkau ini ber-Iman kepadaNya ataukah tidak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun