Mohon tunggu...
Herman Susanto
Herman Susanto Mohon Tunggu... Human Resources - Film, Musik, Kuliner

Suka U2, Dewa, Wolverine, Batman, Marvel, Coklat, masakan ayam, sate, rawon, bakso, warna hitam, putih, abu abu, biru.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Those Who Wish Me Dead", Ketegangan Minus Momentum

22 Mei 2021   22:07 Diperbarui: 26 Mei 2021   09:53 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.entertainmentrocks.com

Saya tertarik untuk menonton film ini, karena penulis naskahnya Taylor Sheridan yang menulis naskah film crime yahud : SICARIO (2015), HELL and HIGH WATER (2016) dan  WIND RIVER (2017). 

Menceritakan tentang Hanna Faber (Angelina Jolie) yang berupaya melarikan diri menyelamatkan Connor (Finn Little) -- anak sekaligus saksi mata pembunuhan ayahnya yang menemukan bukti mega korup dimana banyak orang penting terlibat.

Sepasang pembunuh The Blackwells yaitu : Jack (Aidan Gillian) dan Patrcik (Nichoulas Hoult)  sengaja memantik api untuk membakar hutan guna mengalihkan perhatian publik dan aparat hukum, lalu memulai pengejaran. Menyandera Allison (Medina Senghore) -- istri Ethan yang sedang hamil untuk memaksanya memanggil Ethan. Allison berhasil lolos dengan memanfaatkan sikap remeh The Blackwells, namun Ethan bisa disandera.

Dari sini konflik terbagi bahkan melebar ketika Allison yang memilikli skill survival di hutan diam diam membuntuti pasangan pembunuh ini dan menghalangi mereka menangkap Hannah dan Connor. Akhirnya Jack berbagi tugas dengan Patrick untuk menuntaskan misi  Jack mengejar Allison,sedang Patrick mengejar Hanna dan Connor ditengah kobaran api yang semakin membesar mengepung mereka.

Ini bukan satu satunya film action thriller dengan hutan sebagai landscapenya, namun yang membedakan skenario film ini berdasarkan novel laris dengan judul yang sama karya Michael Koryta. 

Apa yang saya sukai dalam film ini adalah tokoh sentralnya bukanlah jagoan, hanyalah seorang damkar dengan problema traumatik. Sheridan dengan piawai membagi tempo, ruangan untuk berbagi subplot antara Hannah -- Connor dan Ethan -- Allison. Penggunaan angle kamera untuk menangkap landscape hutan, plus efek kebakaran begitu riil dan mencekam.

Selain pasutri Ethan -- Allison yang menarik (terutama Allison cukup piawai menggunakan senjata, berkuda), pasangan pembunuh juga tak kalah menarik perhatian,memang penjahat tanpa prinsip, di awal film mereka meledakkan rumah yang di dalamnya ada wanita dan suara balita, tapi pada saat yang lain salah satu dari mereka tidak suka menyakiti wanita hamil dan tanpa ragu memantik api tanpa peduli ada saja pelancong atau penduduk setempat yang bsia terjebak api.

Namun, sepertinya kreatifitas Sheridan sedikit terhalang di sini, mungkin karena sang penulis novel juga sebagai penulis skenario memiliki deal dengan rumah produksi agar film dibuat semirip mungkin dengan isi novel, dan persoalan cacat dari film adaptasi novel juga akhirnya menimpa film ini.

Akibatnya perjalanan Hannah-Connor tidak menjadi fokus utama di sini setidaknya dalam 2nd act (pertengahan cerita), padahal mestinya tidak demikian, mereka mestinya menjadi Center Stage nya cerita. Bahkan Sheridan tidak menggali keakraban emosional yang mestinya bisa dikupas antara Hannah dan Connor. 

Kesimpulan : film ini memang thriller yang menegangkan dengan unsur survival yang kental, pengenalan karakter yang cukup, namun kehilangan momentum hubungan emosional antara sang pelindung dan sang saksi. 

Rating : 17+ / Skor : 7/10

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun