Mohon tunggu...
Herman Susanto
Herman Susanto Mohon Tunggu... Human Resources - Film, Musik, Kuliner

Suka U2, Dewa, Wolverine, Batman, Marvel, Coklat, masakan ayam, sate, rawon, bakso, warna hitam, putih, abu abu, biru.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Triple Threat", Triple Dissapointment

25 Maret 2019   14:30 Diperbarui: 26 Maret 2019   19:38 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Nama Iko Uwais dan Tony Jaa sudah dikenal para penggemar film khususnya film action, kecuali Tiger Chen -- saya rada asing, ternyata dia adalah murid penata kelahi asal Hongkong yang juga jago wu shu yaitu Yuen Woo Ping yang memang legenda hidup film action/silat Hongkong dan Tiger Chen adalah guru kungfu nya Keanu Reeves.

Garis besar sinopsis film ini adalah rencana pembunuhan terhadap Xian (Celine Jade) -- pewaris konglomerat asal Cina yang memiliki perusahaan di Malaysia karena mendonasikan banyak uang untuk pemberantasan mafia narkoba. Diawali dengan ikutnya Payu (Tony Jaa) dan Long Fei (Tiger Chen) operasi kemanusiaan ntuk membebaskan tawanan wanita dan anak-ank di sebuah kamp daerah Asia Tenggara yang dimotori Deveraux (Michael Jae White). Tapi  ternyata untuk membebaskan gembong teroris Collins (Scott Adkins), setelah Payu dan Fei mengetahui mereka dijebak tetapi sebelumnya dalam serbuan awal Deveraux ini sudah membuat istri Jaka (Iko Uwais) terbunuh dan menempatkan benih dendam Jaka.

Film ini seusai dengan cast dan judulnya memang mengandalkan adegan kelahi dan hamburan peluru serta kejar-kejaran. Namun plotnya sangat lemah dan berantakan, dan secara sangat tidak masuk akal setelah hampir satu kantor polisi kota mati diserbu, tetap membutuhkan 24 jam untuk bantuan pasukan polisi dari ibukota, padahal dalam serangan teroris semestinya melibatkan militer negara. Terlihat sekali 24 jam itu hanya untuk memaksakan aliran cerita  film ini. Dengan mudahnya Jaka mengakali Collins sang pemimpin gembong yang reputasinya ditakuti secara internasional.

Adegan kelahinya kurang menampakkan gerakan2 silat yang jadi khas Iko, bahkan untuk Tony Jaa sekalipun. Film ini benar-benar menyia-nyiakan talenta para pemeran utamanya Skor : 4 / 10

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun