Mohon tunggu...
Rina Herlina
Rina Herlina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analisis Tema, Alur, Tokoh, dan Amanat dalam Cerpen Kisah Abrukuwah Karya Sori Siregar

20 Januari 2018   21:08 Diperbarui: 21 Januari 2018   20:07 56276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membahas unsur-unsur instrinsik cerpen Kisah Abrukuwah kayra Sori Siregar, menganalisis unsur instrinsik cerpen dengan pendekatan Struktural dan pemanfaatan untuk bahan ajar di Sekolah Menengah Atas. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori struktural. Unsur-unsur intrinsik yang dibahas mencakup fakta cerita yang terdiri atas tema, alur, dan latar, sudut pandang kemudian amanat. Penelitian ini juga membahas keterkaitan antarunsur tersebut untuk mencapai makna keseluruhan .Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan struktural adalah suatu pendekatan dalam ilmu sastra yang cara kerjanya menganalisis unsur-unsur struktur yang membangun karya sastra dari dalam, serta mencari relevansi atau keterkaiatan unsur-unsur tersebut dalam rangka mencapai kebulatan makna.Pengolahan data dalam analisis ini menggunakan teknik analisis struktural intrinsik cerpen dengan cara mengidentifikasi dengan membaca cerpen, mengidentifikkasi tema, pemplotan, penokohan, pelataran, penyudutpandangan, gaya bahasa serta menulis cuplikan yang di ambil dari cerpen, menganlisis dengan cara menafsirkan isi cuplikan yang diambil dari cerpen, mengulas/menganalisis lebih  dalam isi cuplikan, serta mendeskripsikkan. Dalam menganalisis unsur intrinsik sebuah cerpen dapat diambil pemanfaatannya untuk dijadikan bahan ajar di sekolah serta guru dapat menerpkan analisis ini dengan menggunakan kajian pendekatan struktural.

Kata kunci : unsur Intrinsk cerpen,  pendekatan struktural, manfaat cerpen.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan kegiatan seni yang mewujudkan gagasan seseorang melalui pandangan terhadap lingkungan sosial yang berada di sekelilingnya dengan menggunakan bahasa yang indah. Sastra hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang ada. Sastra sebagai karya fiksi memiliki pemahaman yang lebih mendalam bukan hanya sekadar cerita khayal atau angan dari pengarang, melainkan wujud dari kreativitas pengarang dalam menggali dan mengolah gagasan yang ada di pikirannya.

Karya sastra ada yang bersifat imajinatif dan nonimajinatif. Karya sastra imajinatif adalah karya sastra yang dihasilkan dari olah imajinasi pengarang, sehingga tidak benar sama dengan kenyataan. Karya sastra nonimajinatif diangkat dari kehidupan nyata yang benar-benar terjadi, kemudian dikemas dalam bahasa yang indah. Keutuhan unsur dalam karya sastra bukan hanya merupakan kumpulan benda yang berdiri sendiri, melainkan saling terkait.

Karya sastra yang paling banyak diminati saat ini adalah cerpen, baik dari segi usia remaja dan dewasa, karena cerpen adalah cerminan kehidupan manusia. Cerpen adalah karya sastra fiksi dan bersifat imajinatif yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat mirip dengan dunia yang nyata lengkap dengan peristiwa-peristiwa di dalamnya, sehingga seperti benar-benar terjadi. Unsur intrinsik inilah yang secara langsung membangun sebuah cerita, keterpaduan unsur instrinsik akan menjadikan sebuah cerpen yang sangat bagus.

Karya sastra pada hakikatnya adalah suatu media yang menggunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Pendekatan struktural mencoba menguraikan keterkaitan dan fungsi masing-masing unsur karya sastra sebagai kesatuan struktural yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan struktural adalah suatu pendekatan dalam ilmu sastra yang cara kerjanya menganalisis unsur-unsur struktur yang membangun karya sastra dari dalam, serta mencari relevansi atau keterkaiatan unsur-unsur tersebut dalam rangka mencapai kebulatan makna dan karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan ajar di sekolah, sebuah cerpen dapat kita analisis pada kajian tertentu dan dapat kita ambil manfaat dari cerpen tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun