Surat edaran Menteri Pendidikan dan kebudayaan nomor 1 tahun 2021 menjelaskan bahwa pelaksanaan ujian nasional tahun 2021 telah ditiadakan, hal ini mengingat bahwa pandemic covid-19 di Indonesia masih belum berakhir.
      Asesmen Kompetensi Minimum menjadi pengganti ujian nasional. Asesmen Kompetensi Minimum adalah penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua peserta didik agar mampu mengembangkan kapasistas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Dikutip dari laman resmi Kemdikbud, kompetensi yang mendasar yang diukur Asesmen Kompetensi Minimum yaitu literasi membaca dan literasi matematika (numerasi).
      Berdsarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap kepala sekolah SDS Insan Handayani, menjelaskan bahwa pada pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum akan dilaksanakan secara daring dan berbasis komputer. Hal itu membuat kepala sekolah SDS Insan Handayani sangat dilema karena minimnya sarana dan prasarana seperti teknologi berbasis komputer untuk memfalitasi peserta didik agar dapat melakukan simulasi sebelum menghadapi Asesmen Kompetensi Minimum secara daring dan berbasis komputer.
      Mahasiswa kampus mengajar pun tergerak terhadap dilema yang dirasakan oleh kepala sekolah SDS Insan Handayani. Mahasiswa kampus mengajar melakukan pengenalan teknologi berbasisis computer pada siswa kelas 4 SD agar siap menghadapi Asesmen Kompetensi Minimum yang akan dilaksanakan secara daring dan berbasis komputer. Pengenalan teknologi berbasis komputer kepada peserta didik kelas 4 SD dimulai dari mengajarkan cara mengarahkan kursor, mengetik, menjelaskan fungsi tombol pada keyboard, menghidupkan dan mematikan laptop/komputer, serta melakukan simulasi pengerjaan soal ujian berbasis daring menggunakan google formulir.