Mohon tunggu...
Herlina Nasution
Herlina Nasution Mohon Tunggu... Politisi - Menjadikan waktu lebih bermanfaat

Ikhlas, Kerja Keras dan memberi adalah investasi Masa Depan sifatnya Jangka Panjang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Nyata: 13 Calon Anggota MAPASTA IAIN SU Dinyatakan Hilang di Gunung Barus Tanah Karo Sumatra Utara

30 Oktober 2020   15:45 Diperbarui: 30 Oktober 2020   17:18 2148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tibalah waktu materi terakhir yaitu materi Navigasi, pelatih (senior diatas tingkat dari panitia) memberikan tugas kepada kami sebagai peserta untuk mencapai titik koordinat yang sudah ditentukan sesuai peta yang ada yaitu harus mencapai titik puncak gunung barus sebagai bukti kelulusan mencapai target dalam ujian terakhir Diksar. 

Materi Navigasi terakhir upacara pelepasan pun dilaksanakan...

"Kalian 13 orang, itu adalah angka ganjil, ini alam kalau ganjil katanya tidak baik, Bagaimana? apakah ada yang mau pulang 1 orang? " Tanya Pembina dalam menyampaikan arahan dalam upacara pelepasan tersebut.

"Yah, mungkin saja pertanyaan itu untuk menguji mental kami, yang benar saja satu langkah lagi perjuangan menuju finish, kenapa mau pulang? kalau nggak niat ngapain dari pertama saja mundurnya kenapa mesti sekarang" kata kami didalam hati sebagai bentuk penolakan pertanyaan dari pembina tersebut.

"Baiklah, kalau tidak ada yang mau mundur, mudah-mudahan angka 13 ini membawa keberuntungan buat kalian bisa sampai ke titik finish" katanya dalam mengakhiri kata arahannya.

Memasuki pintu rimba wajib mengikuti adat yang ada yaitu dengan menyalakan rokok dan meletakkannya didepan pintu masuk hutan sebagai permohonan izin kepada penghuni (Makhluk Halus) untuk masuk wilayahnya. 

Kami benar-benar dilepas, masih terasa asing karena masih terbiasa, implementasi materi sebelumnya selalu didampingi panitia dan pelatih menyusuri setiap medan. Kekompakan sangat dibutuhkan dalam materi navigasi ini, kenapa? karena koordinasi masing-masing yang diberikan tanggung jawab harus baik. Ada yang diberi tugas Navigator, membuka jalur, pemeberi tanda medan, memasang tenda, memasak dll. 

Erwin ditunjuk sebagai Komandan (Pemimpin peserta) dan anggotanya harus baik komunikasinya. Tugas yang membuka jalur posisinya ada didepan didampingi komandannya sedangkan posisi paling belakang adalah mengikis pohon, mengikat pohon, memetik ranting pohon atau tanaman dengan memposisikan petikannya kearah jalur langkah yang dituju sebagai pertanda medan kalau kita pernah melewati jalur tersebut. 

Setengah perjalanan, Erwin mengintruksikan yang bertugas navigator untuk menembak koordinat, titik koordinat yang sudah diberikan pelatih sebelumnya, saat mendapatkan hasil titiknya dengan menggunakan kompas dan jarum kompas pun mengarahkan keatas, beberapa orangpun mensurveynya terdahulu dan mengecek apakah itu puncak yang dimaksud atau tidak, dan sisanya menunggu didekat pohon tumpang. Beberapa menit kemudian turunlah mereka dan mengabarkan tidak ditemukan adanya pilar (puncak gunung) yang dimaksud.

Hari sudah mulai gelap, perjalanan  mencari puncak gunung barus akan dilanjutkan esok hari, sesuai kesepakatan bersama kami memutuskan untuk menginap di dekat kayu tumbang tersebut, dengan menggunakan perlengkapan dan sisa logistik yang ada. Esok paginya, setelah sarapan dan bersih-bersih kamipun bermusyawarah. 

"Gimana ini, kita harus wajib nyampai hari ini di finish, kalau tidak usaha kita selama ini gagal" Kata Indah khawatir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun