Mohon tunggu...
Herlambang Kusuma Wardana
Herlambang Kusuma Wardana Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Kata-kata telah tumbuh di pagi yang ranum

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kado Malam Natal

23 Agustus 2019   07:05 Diperbarui: 23 Agustus 2019   20:39 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kalau kerjaan kamu seperti ini terus, bagaimana kamu akan bisa menjadi karyawan tetap. Kerja itu harus teliti dan ngak boleh ceroboh, bisa-bisa semua pekerjaan yang kita kerjakan malah jadi berantakan. Pagi tadi kan sudah saya suruh harus selesai sore ini. Lalu bagaimana dengan pertanggung jawaban ke managemen kalau seperti ini. Apa kamu mau kena pecat," lanjut pak Marno.

"Saya tidak mau tahu hari ini laporan itu harus sudah selesai dengan benar. Nanti ditaruh saja laporan itu dimeja saya, karena ini sudah waktunya pulang kerja dan saya juga ada keperluan," perintah pak Marno dengan kesal.    

"Baik pak, mohon maaf atas semua kesalahan ini pak," sahut Marhan dengan raut muka penuh cemas, sambil membawa kembali dokumen laporannya keluar ruangan atasannya.

"Yang sabar ya, han. Mungkin pak Marno baru ada sesuatu hari ini, karena tidak seperti biasanya pak Marno marah-marah begitu. Kamu tahu sendiri selama kita bekerja disini, apa pernah pak Marno marah-marah kepada kita semua. Bukan typicalnya pak Marno itu," kata Mardi menghampiri Marhan.

"Iya, di. Mungkin saya kerjanya yang kurang teliti akhir-akhir ini dalam membuat laporan sehingga membuat pak Marno kesal," jawab Marhan.

 "Tidak kok, han. Kami semua tahu kok, kalau kamu itu orangnya sangat teliti banget. Makanya pak Marno sampai memberikan kepercayaan atas pembuatan setiap laporan ke kamu. Buktinya selama ini tidak pernah ada masalah dengan laporan yang kamu buat," sahut Mardi.

 "Sudah dari pada kita membahas masalah ini terus menerus, nanti laporanmu malah tidak selesai-selesai. Tapi maaf ya han, saya tidak bisa nemenin kamu lembur. Karena saya ada keperluan yang mesti diselesaikan," lanjut Mardi.

"Ngak apa-apa kok, di. Sudah seharusnya saya bertanggungjawab atas semuanya ini. Terima kasih atas supportnya ya," jawab Marhan.

Satu persatu lembar laporan mulai Marhan teliti kembali, dengan mencocokkan setiap detail data pendukungnya. Karena laporan yang disampaikan harus akuntabel dan kredibel. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB. Laporan akhirnya selesai dan ditaruh kembali diatas meja atasannya.

                                                                                                                                                         ***

"Apakah istriku lupa tidak menyalakan lampu teras rumah," gumam Marhan melihat rumahnya gelap gulita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun