Mohon tunggu...
Herlambang Kusuma Wardana
Herlambang Kusuma Wardana Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Kata-kata telah tumbuh di pagi yang ranum

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kado Malam Natal

23 Agustus 2019   07:05 Diperbarui: 23 Agustus 2019   20:39 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ibu janganlah khawatir atas hal itu semua. Lagian Ayah sudah berusaha untuk mencari pekerjaan sampingan lainnya, nyatanya juga tidak dapat. Toh ini rejeki halal juga kok, bu. Walau sebenarnya pimpinan perusahaan distributor sembako waktu Ayah melamar juga sempat meragukan atas keinginan Ayah untuk bekerja sebagai kuli angkut tersebut. 

Juga teman-teman sesama kuli angkut juga sempat mempertanyakan hal yang sama. Tapi kalau semua dijalankan secara sabar dan ikhlas, pasti akan berjalan dengan baik bu. Dan satu hal lagi, Ibu tidak usah terlalu memikirkan apa kata orang, toh semua yang menjalani kehidupan ini kita. 

Boleh kita dengerin omongan orang sebagai referensi, apabila hal tersebut memang baik untuk dijadikan referensi. Dan apa yang kita jalani tidak pernah menganggu, apalagi mengambil hak orang lain. 

Selagi yang kita lakukan sesuai norma yang ada dan halal, hal itu tidaklah menjadi masalah kok bu. Yang penting selalu bersyukur dan dapur kita tetap ngebul," jelas Marhan.

Sebenarnya Marhan selalu kewalahan mengatur jadwal kerja. Sepulang kerja Marhan tidak pernah langsung pulang ke rumah tapi langsung menuju ke perusahaan distributor sembako. Karena tidak langsung pulang ke rumah tak lupa istrinya selalu membawakan bekal makanan untuk makan sore. 

Tidak lupa juga baju ganti untuk bekerja sebagai kuli angkut beras selalu disiapkan, bahkan sering juga baju tersebut selalu ditinggal di perusahaan distributor sembako karena terlalu ribet apabila harus sering dibawa-bawa.

Kebetulan di perusahaan distributor sembako tersebut juga menyiapkan ruangan tersendiri buat buruh-buruhnya berkumpul. Sebenarnya ruangan tersebut tidak secara khusus disiapkan, tapi merupakan gudang bekas yang tidak terpakai. 

Maka dari pada tidak dipakai, pimpinan perusahaan distributor sembako meminta untuk dibersihin agar dapat digunakan para buruh berkumpul untuk sekedar beristirahat atau saat pimpinan ingin mencari para buruh untuk menyampaikan sesuatu hal, baik instruksi atau hal lainnya.

Jam kerja Marhan di perusahaan milik negara dari jam tujuh pagi sampai jam empat sore. Belum nanti apabila pimpinannya menyuruh lembur kalau ada pekerjaan yang harus diselesaikan saat itu juga. 

Mau tidak mau Marhan harus pandai-pandai mengatur waktu, karena perusahaan distributor sembako tempat ia mencari uang tambahan sebagai kuli angkut beras mengharuskan datang jam lima sore, karena banyak pekerjaan yang harus dikerjakan. 

Selain memindahkan beras dari gudang ke dalam truk untuk diantar ke pelanggan. Marhan dan teman-temannya juga harus merapikan beras-beras digudang yang baru saja disuplai dari perusahaan beras yang ada di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun