Mohon tunggu...
Tarigan Sibero
Tarigan Sibero Mohon Tunggu... Pilot - Pensiunan yang masih gemar menulis

Lulusan AAU-64 | Pecinta Berat C130 Hercules | Penulis Buku 50Tahun Hercules | Pernah bekerja sebagai Quality Control and Assurance di sebuah Sekolah Penerbang

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan featured

Dapatkah Zero Accident dalam Industri Penerbangan Tercapai?

14 Februari 2021   16:44 Diperbarui: 27 Oktober 2021   06:41 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Paul Brennan/Pixabay.com

Sebaliknya, bila perusahaan sangat mengutamakan produksi/keuntungan yang sebesar-besarnya dengan mengabaikan masalah "safety" maka risiko terjadinya kecelakaan akan meningkat.

Jadi, dilemanya adalah "Safety" ditingkatkan, produksi menurun, perusahaan terancam bangkrut,  produksi dinaikkan, "safety" menurun frekuensi kecelakaan meningkat.

Di sinilah dibutuhkan kemampuan seorang pimpinan perusahaan dalam menjalankan roda perusahaan pada jalur lintasan yang cukup aman namun tetap memperoleh produksi/keuntungan yang memadai guna menjamin kelangsungan hidup perusahaan.  

Dengan kata lain, pimpinan perusahaan harus mampu menggerakkan pendulum "safety level" pada sebuah koridor, dimana sebelah kirinya berbatasan dengan area kebangkrutan (bankruptcy), dan di sebelahnya lagi berbatasan dengan area kecelakaan (catastrophe).

Dapat disimpulkan bahwa kondisi "Zero Accident" dalam dunia penerbangan sesuatu yang dapat dikatakan sulit dapat diwujudkan, namun upaya untuk mewujudkannya harus tetap dilakukan dengan berbagai cara mitigasi, mengubah, merevisi dan "upgrading" peraturan/regulasi yang mengarah kepada perwujudan pencapaian "zero accident" sebagai sebuah "never ending goal", sebuah proses dan pembelajaran yang tiada henti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun