Mohon tunggu...
Tarigan Sibero
Tarigan Sibero Mohon Tunggu... Pilot - Pensiunan yang masih gemar menulis

Lulusan AAU-64 | Pecinta Berat C130 Hercules | Penulis Buku 50Tahun Hercules | Pernah bekerja sebagai Quality Control and Assurance di sebuah Sekolah Penerbang

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan featured

Dapatkah Zero Accident dalam Industri Penerbangan Tercapai?

14 Februari 2021   16:44 Diperbarui: 27 Oktober 2021   06:41 1484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Paul Brennan/Pixabay.com

c.    Tidak ada sistem buatan manusia yang bebas dari risiko dan kesalahan

d.    Risiko dan kesalahan dapat dikurangi melalui upaya mitigasi pada lingkungan yang pada dasarnya aman.

Dari konsep dan pemahaman tentang "safety" di atas dapatlah dimengerti bahwa setiap perusahaan dalam menjalankan roda perusahaan, bekerja dan berinteraksi dengan mesin dan sesama manusia, kesalahan dan kecelakaan selalu mengintai dan tidak mungkin untuk di eliminasi . Bahaya dan risiko ada dimana-mana.  

Penyebab terjadinya kesalahan atau kecelakaan pun selalu berkembang dari masa ke masa seperti berikut ini:

a.    Dari tahun 1950 -- 1970, penyebab terjadinya kecelakaan pesawat terbang adalah faktor teknis, hal mana dapat dipahami karena produk teknologi pesawat terbang di era tersebut belum secanggih era berikutnya, sehingga setiap terjadi kecelakaan pesawat terbang, factor teknis selalu dijadikan kambing hitam.

b.    Dari tahun 1970 -- 1990 penyebab terjadinya kecelakaan bergeser ke faktor manusia, karena kemampuan manusia belum secepat kemajuan teknologi yang berkem

ang pesat di era itu

c.    Sementara dari tahun 1990 hingga saat ini segala permasalahan dalam organisasi termasuk penyebab terjadinya kecelakaan ditimpakan kepada Organisasi dan Manajemen, dengan secara berkelanjutan mengadakan "upgrading rule & regulation" dalam upaya mitigasi untuk mengurangi terjadinya kesalahan gan kecelakaan.

Foto: Siggy Nowak / pixabay.com
Foto: Siggy Nowak / pixabay.com
Memang merupakan sebuah dilemma bagi setiap perusahaan, terutama perusahaan penerbangan yang sangat concern dengan masalah-masalah "safety" dalam mengelola perusahaannya.  

Hampir di dalam setiap ruang kerja pada perusahaan penerbangan komersial tergantung tulisan "Safety First", "Safety First", dan "Safety First".  
Tetapi, apakah benar demikian adanya, pimpinan perusahaan hanya memikirkan "safety" tanpa mendapatkan produksi/keuntungan yang memadai agar perusahaan dapat bertahan hidup dalam persaingan bisnis yang semakin tajam?.

Karena, apabila pimpinan perusahaan terlalu fokus pada bagaimana cara meningkatkan "safety", apalagi kalau sampai pada tingkat "paranoid" maka produksi/keuntungan akan menurun yang lama kelamaan dapat mengakibatkan terancamnya performance keuangan perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun