Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagusnya Diapakan Barang Pemberian Mantan: Bakar, Pindahkan, atau Kembalikan?

27 Oktober 2019   15:46 Diperbarui: 27 Oktober 2019   15:53 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: antero.co 

Betapa menyakitkannya sepasang muda-mudi yang sudah membina hubungan pacaran hingga bertahun-tahun namun pada akhirnya harus berakhir di tengah jalan. Entah itu putus karena pengkhianatan ataukah tidak adanya restu dari keluarga. Agar tidak larut dalam kesedihan yang terlalu mendalam, maka salah satu jalan yang ditempuh adalah menghilangkan bayangan sang mantan dalam benaknya.

Sejatinya melupakan mantan  tidak semudah membalikkan telapak tangan karena dibutuhkan kerelaan dan sikap lapang dada yang luar biasa besarnya mengingat orang itu  pernah mengisi hari-hari kita entah saat suka maupun duka.  Jika selalu mengingatkannya maka akan membuat  sakit hati, depresi, tidur tak lelap dan menganggu konsentrasi belajar dan bekerja.

Salah satu kiat untuk mengubur kenangan bersamanya adalah menghilangkan semua barang kenangan darinya. Ini adalah langkah "move on" untuk mempersiapkan diri melupakannya dan membuka hati kepada orang lain yang menurut kita lebih baik darinya.

Namun terkadang, ketika barang pemberian mantan sudah dikumpulkan, kita bingung  mau diapakan  barang-barang ini. Apakah mau dimusnahkan/dibakar, dipindahkan ke tempat lain/gudang atau dikembalikan ke orangnya. Nah, bentuk perlakukan kita terhadap barang pemberiannya itu menandakan bagaimana suasana hati  kita dari alam bawah sadar.

Membakar adalah bentuk kekesalan tertinggi sekaligus menandakan kesiapan 100% untuk melupakan dia selamanya. Semua barang yang dibakar takkan bersisa sama sekali hanya tingga abu yang tinggal ditiup saja maka semuanya hilang tak bersisa.  Begitu juga kenangan dengannya, kita ingin menghapus semua kenangannya tak bersisa.Ini juga menjadi pertanda bahwa kita akan memutuskan tali silahturahmi dan tak mau bertemu lagi. Sekalipun bertemu, kita akan pura-pura tidak kenal. Konkritnya, kita hapus semua kenangan manis dengannya.

Memindahkannya ke gudang menandakan bahwa sebenarnya masih ada perasaan yang mengganjal dalam hati. Memindahkannya berarti ingin rehat sejenak dari rasa sakit hati namun ada harapan jika sudah perasaan sudah tenang maka ingin kembali merajut hubungan kembali dengannya. Kita masih  sulit melupakan  atas jasanya yang pernah mengisi hari-hari

Mengembalikan barang pemberiannya langsung  bisa menjadi pertanda  bahwa kita sudah menutup hati darinya 100 % dan ingin status kita sebagai teman saja. Titik dan tanpa ada kompromi sedikit pun.  Masih ada keberania untuk mengatakan  terima kasih atas jasa, perhatian, kasih sayang yang pernah dia berikan selama menjalani hubungan pacaran. Berbeda dengan membakar, mengembalikan barangnya pertanda  tak ingin memutus tali silahturahmi dengannya dan juga sikap berbesar hati  melepaskannya  jalan dengan orang lain.

Mengutip salah satu kalimat  milenial yang menuliskan bahwa,

"barang itu lebih baik kamu simpan saja, terserah kamu mau apain. Buat saya  barang itu sudah tak ada artinya. Saya belajar move on itu bukan melupakan tapi mengikhlaskan. Saya ikhlas melepaskanmu dengan orang yang lebih baik dari saya sekarang. Tugas kamu mengiklaskanku agar saya bisa menjalani hubungan saya dengan pasangan yang baru."

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun