Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bahaya di Balik Mendokumentasikan Aktivitas Seksual

1 Februari 2018   11:35 Diperbarui: 2 Februari 2018   07:57 1947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Solopos.com

Sebulan terakhir ini cukup banyak kasus yang mengangkat fenomena beredarnya video yang mengundang nafsu birahi. Salah satu yang paling hot belakangan ini adalah video yang  pelakunya diduga mirip dengan salah satu kontestan salah satu ajang pencarian bakat. Namun pada kenyataannya, terbukti bahwa pelaku dalam video tersebut bukanlah kontestan yang  dimaksud tapi orang lain yang punya kemiripan wajah saja. 

Artikel ini tak ingin membahas siapa sosok pelaku adegan tersebut tetapi lebih terkonsentrasi pada dampak  dibalik aktivitas seseorang yang mendokumentasikan aktivitas seksualnya.

Kejadian ini mengingatkan saya pada kejadian saat masih mahasiswa dulu. Kebetulan saya memiliki sedikit kemampuan dalam mengutak-atik software ponsel sehingga beberapa teman mempercayakan saya memperbaiki perangkatnya sebelum dibawa ke tukang servis. Dari beberapa teman saya tersebut,  saya kaget dengan salah satu ponsel di mana salah satu isi konten galerinya memuat video syur yang pelakunya mirip dengan teman yang punya gadget ini. 

Tanpa tendeng aling-aling, saya tanyalah yang bersangkutan. Dia terlihat dia gugup dan mukanya memerah. Dia pun mengaku bahwa itu memang dirinya. Teman ini pun bertanya padaku mengapa bisa video itu bisa saya ketemukan karena menurutnya sudah menghapus video itu beberapa bulan yang lalu. Saya memberikan pemahaman kepada teman saya tersebut bahwa belum tentu file yang pernah dihapus dari sebuah gawai akan terhapus secara permanen. 

Kadang beberapa file masih ada di bagian file sampah. Ibarat di komputer, file yang dihapus masih tersimpan di file Recyce Bin. Kedua, walaupun sudah terhapus di ponsel namun bisa saja ada cadangannya  karena saat pengaturan ponsel,  tercentang konfirmasi untuk membackup semua file ke Google Drive.

Selidik punya selidik, ada beberapa alasan orang mendokumentasikan aktivitas seksualnya entah itu dengan pasangan resmi ataupun tidak resmi. Alasan pertama digunakan sebagai kenang-kenangan dan diputar kembali saat merasa  kesepian. 

Alasan kedua digunakan untuk pamer kepada teman-teman sepergaulannya sebagai pembuktian bahwa dia memiliki kehebatan dan pesona sehingga bisa menaklukkan dan menarik perhatian orang yang dimaksud untuk melakukan hubungan intim. Dia menganggap itu sebagai bagian dari prestasinya.

Di balik aktivitas menyeleneh ini tersimpan marabahaya yang bisa membuat  pelakunya menanggung segudang akibat. Hal ini bisa terjadi karena ponselnya jatuh ke tangan orang yang tak bertanggung jawab dimana sang oknum berpotensi menyebarkan konten tersebut ke khalayak umum. Berikut bahaya di balik aktivitas mendokumentasikan aktivitas seksual diantaranya:

  • Amunisi untuk menghambat karir seseorang. Sang oknum sudah memegang kartu merah orang tersebut dan itu bisa bisa digunakan untuk mengancam dan melakukan pemerasan sebagai  uang tutup mulut. Dampaknya hidup tak tenang dan lama-kelamaan keuangan menipis akibat pemerasan tersebut
  • Jika sampai tersebar, maka keluarga besar menanggung malu karena nama baik keluarga tercoreng. Mulai dari orang tua, anak, istri/suami, saudara dan kerabat dekat lainnya.
  • Perjalanan karir terhenti karena perusahaan atau instansi tempat kita bekerja tak mau ikut menanggung malu bahwa salah satu stafnya melakukan tindakan tidak senonoh.

Penutup

Mendokumentasikan aktivitas seksual  dalam bentuk foto atau video merupakan bentuk fantasi seks. Namun di balik semua itu menyimpan segudang masalah. Disarankan untuk menjalani hidup dengan normal saja. Apalagi bagi  kita yang masih muda-muda ini, ada masih banyak hal yang bisa diurusi. Mendingan mendokumentasi aktivitas perjalanan karir kita sebagai langkah menyusun tangga-tangga kesuksesan ke depan.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun