Mohon tunggu...
Heri Yadie
Heri Yadie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Siber Asia

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Industri 4.0 dan Society 5.0

28 Juli 2021   22:42 Diperbarui: 28 Juli 2021   22:54 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertengahan tahun 2021 kita berharap pandemic covid bisa berkurang atau menghilang di Indonesia tetapi ternyata pandemic covid semakin parah dan bahkan ada 4 varian virus corona masuk kategori mengkhawatir kan yang telah terdektesi di Indonesia sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai PPKM Darurat yaitu kepanjangan dari Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat.

Kita masih ingat bagaimana bulan Juni 2020 virus corona menyebar ke seluruh dunia. Pada tahap awal kita di minta social distancing yaitu menjaga jarak dan menggunakan masker untuk menghentikan atau meredam penyebaran virus tersebut, kini kita di anjurkan physical distancing yaitu satu di antaranya adalah tetap berada di rumah dan melakukan WFH (Work From Home) sehingga semua transaksi dan aktivitas yang dilakukan tatap muka menjadi online. Hal ini memaksa percepatan revolusi industry 4.0

Melihat dari sejarah Revolusi Industri 1.0 di mulai pada abat 18 oleh James Watt. Dengan di temukanya mesin uap untuk pertama kali dan digunakan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Akhir abat ke 19 Revolusi Industri 2.0 di mulai, dengan di temukanya energy listrik, mobil dan juga pesawat terbang sehingga memberikan efek yang besar kepada umat manusia. Pada abat ke 20, perkembangan semikonduktor dan proses otomatisasi industry. Kemunculan teknologi digital dan internet menandai di mulainya Revolusi Industri 3.0. 

Saat ini pada abat ke 21 kita sudah memasuki fase Revolusi Industri 4.0 di tandai dengan pemanfaatan Internet of Thing (IoT). Internet Of Thing adalah sebuah system di mana sebuah objek memiliki kemampuan mentransfer data tanpa memerlukan adanya interaksi dari manusia ke manusia maupun dari manusia ke perangkat komputer. sehingga memungkinkan interkoneksi antar mesin, big data acquisition yang mengarah ke machine learning, smart factory, artificial intelegent dan lain lain.

Semua saat ini bekerja menggunakan internet, dan bahkan semenjang Work From Home semua orang bekerja menggunakan Aplikasi Zoom Metting, Microsoft Teams, GoTo Meeting dan lain lain. Pada dasarnya semua menawarkan aplikasi dan website yang di rancang sebagai bentuk kemudahan untuk diskusi atau siaran langsung konferensi jarak jauh dan digunakan untuk memudahkan penggunanya dalam berkomunikasi dengan kelompok anggotanya. Kampus, sekolah yang pada mulanya pembelajaran tatap muka sekarang menerapkan pembelajaran online dan perusahaan perusahaan besar di Indonesia untuk rapat dan tanda tangan memo dan lain hal sudah mulai masuk keranah teknologi, seperti menggunakan tanda tangan digital dan sebagainya.

Di Indonesia sektor industri nasional memasuki era Industry 4.0. Beberapa di antaranya seperti industri semen, petrokimia, otomotif, serta makanan dan minuman. Seperti contoh kebijakan e-smart IKM yaitu database Industri Kecil dan menengah yang menyajikan profil industry yang terintegrasi dengan marketplace yang telah ada. Untuk sector otomotif, pabrik dibangun dengan FMS (Flexible Manufacturing System). Keuntungan dari penggunaan FMS dalam suatu sistem produksi massal (mass production) adalah kemampuan fleksibilitasnya yang tinggi baik dalam mengalokasikan waktu dan usaha, sehingga dapat menaikkan produktivitas dan mutu produk serta menurunkan biaya produksi.

Belum selesai revolusi Industri 4.0 kita juga sudah masuk ke society 5.0. terjadi perubahan perubahan dramatis yang secara fundamental mengubah masyarakat dan inovasi yang membawa mereka tentang Society 5.0 yaitu suatu konsep yang di paparkan oleh pemerintah Jepang. Kita bertanya tanya apa itu Society 5.0. Kita bisa melihat kembali kebelakang melihat sejarah perdapan manusia di dunia

Kita bisa mulai dengan society 1.0 fase di mana masyarakat saat itu hidup dengan berburu dan berkumpul secara harmonis. Kemudian kita masuk masa society 2.0 membentuk kelompok masyarakat berbasis budidaya, pertanian untuk meningkatkan organisasi dan pembangunan bangsa. Kemudian kita masuk di masa society 3.0 yaitu fase Industri, fase di mana pabrik pabrik mualai berkembang dan masyarakat mulai berubah, mereka muali bekerja di pabrik pabrik yang berkembang pada saat itu. 

Mereka kerja di pabrik sehingga mendapatkan gaji sehingga mereka bisa mencukupi ekonomi keluarga Kemudian kita ke fase society 4.0 sebagian besar manusia tidak lagi kerja di pabrik tetapi mereka dengan menggunakan informasi di mana masa itu. Masyarakat bekerja menggunakan internet dan teknologi dan terjadilah transfer informasi dan sekarng kita memasuk fase society 5.0 yaitu sebuah konsep bagaiman hubungan manusia. Bertujuan masyarakat baru yang berpusat pada manusia. Semua kecanggihan teknologi digunakan untuk mendukung semua kegiatan manusia. bertransformasi digital menjadi nilai utama society 5.0.

Menurut Yuko Harayama “ Society 5.0 adalah masyarakat informasi yang di Bangun di atas society 4.0, dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang makmur yang berpusat kepada manusia. Kita sekarang berada di era baru, di mana inovasi didorong oleh teknologi yang memungkinkan seperti IoT, AI, dan robotika dapat membawa perubahan signifikan pada ekonomi dan masyarakat, untuk mengantisipasi tren global, Dasar Sains dan Teknologi ke-5. Hal tersebut untuk untuk merespons dunia yang berubah setiap hari. Di zaman ketidakpastian ini, kita tidak bisa memprediksi seperti apa dunia lima tahun dari sekarang. Jadi, sebagai prasyarat untuk inovasi. Gerakan menggabungkan elemen ke dalam teknologi dan pengetahuan, dengan demikian akan merancang dan membuat layanan bisnis yang tidak dikenal mendapatkan visibilitas.

Seperti yang ditunjukkan oleh kebangkitan Gojek dan e-commerce. inovasi berfungsi sebagai kekuatan pendorong untuk kegiatan ekonomi. Dibelakang semua ini adalah "informasi digital." Di masa depan, teknologi berbasis informasi yang inovatif seperti: Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan robotika diharapkan dapat menghasilkan nilai tambah. Society 5.0 bertujuan untuk kemudahan masyarakat. Digitalisasi adalah sarana, tapi manusia harus tetap menjadi aktor sentral. Secara tradisional, inovasi yang didorong oleh teknologi telah bertanggung jawab untuk pembangunan sosial, tetapi di masa depan, dengan fokus pada bagaimana untuk membangun masyarakat yang membuat kita bahagia dan menyediakan rasa berharga. Masyarakat sebagai landasan kehidupan manusia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun