Salah satu jalan merah penghasilan pasif adalah melalui bisnis bersistem. Bisnis yang bisa kita tinggal jalan jalan namun bisnis tetap jalan.
Bagi pemilik modal besar, punya keahlian bisnis dan kepemimpinan serta usia masih cukup muda maka pilihan meraih penghasilan pasif lewat bisnis korporasi atau konglomerasi adalah pilihan tepat. Setelah dirintis kemudian jadi bisnis bersistem, pemilik bisa jalan jalan, tim profesional yang menjalankan.
Bagi pemilik modal namun tidak punya keahlian bisnis bisa mengambil waralaba (franchise). Tim profesional yang menjalankan berdasarkan sistem dari pemilik waralaba, si pengambil waralaba tetap bisa jalan jalan.
Bagi yang tidak punya modal besar, tidak punya keahlian bisnis dan usia tidak lagi muda maka bisnis networking adalah pilihan yang tepat.
Mengapa ? Karena sudah ada sistem yang disiapkan oleh perusahaan. Â Kita tinggal menjalankan dan menduplikasikan. Maka pada saat tertentu dan kondisi tertentu, bisnis kita bisa jalan dan kita bisa jalan jalan.
Namun tidak semua bisnis  networking atau MLM bisa menjadi sumber penghasilan pasif. Ada syarat dan ketentuan.
Secara singkat bisnis networking dan MLM itu sama tapi tidak serupa. Bisnis networking merupakan kumpulan orang pemakai produk/jasa sehingga tidak harus berjualan. Bisnis MLM merupakan kumpulan penjual/pemasar sehingga  harus berjualan.
Berkaitan hal itu ada perbedaan dalam hal tutup poin. Networking tanpa tutup poin, MLM ada tutup poin.
Selain itu sistem juga berbeda. Untuk mendapatkan bonus MLM biasanya memerlukan keseimbangan kaki/jaringan, sedangkan networking tidak memerlukan keseimbangan kaki.
Adapun kondisi yang perlu kita pertimbangkan dalam memilih bisnis networking yang bisa kita andaikan antara lain
1. Bisnisnya legal.
Memiliki perizinan yang lengkap sebagai perusahaan dan sebagai perusahaan networking (perusahaan penjualan berjenjang). Lebih baik lagi jika terdaftar sebagai anggota perusahaan asosiasi penjualan langsung (di Indonesia menjadi anggota APLI).