Sederhananya, Covid-19 ini mendeskripsikan betapa depresinya negara harus mengeluarkan uang banyak di tengah krisis keuangan yang kita alami.Â
Uang keluar begitu banyak, tapi pemasukan sangat minim, belum lagi implikasi sosial yang memboncenginya, termasuk PHK dimana-mana, usaha-usaha rakyat bnayak yang gulung tikar, dan seterusnya. Saya takut, jika pandemi ini masih bersemayam sampai berbulan-bulan kedepan, negeri ini hanya akan menjadi kenangan, sebab ini masalah ketahanan negara yang akan rapuh.
Fenomena tersebut menghantarkan kesimpulan pada tertundanya legacy seorang presiden, bahkan bisa jadi berhenti. Dalam persepsi politik, legacy itu adalah wujud paling konkrit keberhasilan seorang pemimpin, sementara dalam persepsi sosial, mungkin saja terhentinya legacy yang ingin dicapai masih bisa dimaklumi oleh beberapa determinan. Ingat, dalam teori bernegara, keberhasilan itu dibangun dari persepsi politik, bukan yang lainnya.