Mohon tunggu...
Dr. Herie Purwanto
Dr. Herie Purwanto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Bismilah, Menulis Tentang Korupsi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Reward yang Proposional untuk Tim-Biru di PT KAI

7 Februari 2023   01:07 Diperbarui: 7 Februari 2023   07:22 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Dokumen Pribadi

Salah satu pengakuan publik terhadap prestasi PT KAI adalah dalam hal menjaga kebersihan, baik dalam lingkungan tempat layanan publik, seperti di peron, tempat penjualan tiket sampai dengan gerbong kereta. Tidak terbantahkan, untuk mempertahankan pengakuan tersebut, diperlukan ujung tombak pelaksana kebersihan. Saya menyebutnya Tim-Biru, karena faktanya mereka yang bertugas dalam menjaga kebersihan tadi adalah Pegawai dengan seragam biru.

Sudut-sudut ruang pelayanan tadi misalnya, menjadi sasaran kebersihan. Tidak hanya siang hari, malam haripun mereka tetap melaksanakan tugas mulia tersebut. Ada yang harus mengangkat tangga besi, menggeser untuk menemukan "kotoran" di sela-sela yang tidak Nampak di mata, namun tersembunyi di sela-sela antara peron dan koridor saat penumpang akan naik kereta.

Dokpri
Dokpri

Demikian halnya, saat kereta api berjalan, mereka satu jam sekali, setidaknya dari satu gerbong ke gerbong lainnya dengan membawa kantong plastik hitam besar. " Yang ada sampah, yang ada sampah. " Begitu suara mereka. Tangan-tangan cekatan akan mengambil sampah, bila penumpang sudah menempatkannya di bawah jok atau di sekitar tempat duduknya. Atau penumpang yang dengan senang hati menyodorkan sampah yang ada padanya, misal bungkusan makan, platik atau kantong makanan dan minuman.

Interaksi yang spontan dan menarik perhatian. Petugas kebersihan yang memang menjalankan tugasnya dengan baik, penumpang yang perduli untuk ikut menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat. Momentum yang sangat diperlukan bagi terwujudnya kebersihan. Ini tidak bisa dianggap sepele, karena dengan lingkungan dan suasana yang bersih, akan membuat nyaman dipandang, maupun tidak menebar "polusi" baik bau maupun view.

Ketika ada makan atau minuman yang tumpah, dengan tanggap juga petugas Tim-Biru akan mengepel dan membersihkannya tanpa di minta. Bila sudah demikian, respon positif juga akan ditunjukan oleh penumpang dengan mengucapkan terima kasih, atau setidak-tidaknya lebih hati-hati untuk tidak menumpahkan dan mengotori lingkungan kursi duduknya, sepanjang perjalanan.

Dokpri
Dokpri

Gambaran tersebut, memberi sebuah hikmah dalam siklus pekerjaan. Ada manager yang perduli pada kebutuhan akan kegiatan yang berhubungan dengan "core business" dan penyiapan Pegawai yang "mau mempunyai keterikatan" atau engagement-komitmen pada tugasnya. Mengabaikan, meremehkan pekerjaan yang kecil-kecil, akan menjadi kesalahan dalam kelola dalam Pelayanan. 

Contoh riilnya tadi, salah dalam pengelolaan masalah "menjaga" kebersihan, yakinlah akan berkorelasi pada keseluruhan kegiatan perusahaan. Image atau brand yang terbentuk publik, bisa berubah. Itulah, bisa dianalogkan sebagai bagian dari sebuah sub sistem, masalah yang kecil-kecil, tetap akan bertalian atau bertautan dengan keselurahan tata kelola perusahaan secara komprehensif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun