Seperti Laga Jerman Versus Jepang
(Learning Learn, Menuju 13 Hari Seminar Proyek Perubahan)
Kemenangan skuad Hajime Moriyasu atas Jerman, Â menjadi salah satu kejutan besar di Piala Dunia 2022 setelah sehari sebelumnya Arab Saudi menang atas Argentina dengan skor identik. Diakui oleh dunia, kini peran pelatih di era sepakbola modern menjadi penentu penampilan sebuah tim.
Penggemar sepak bola duniapun seolah terpana dan uniknya serta bisa dipastikan pascasebuah pertandingan olah raga level dunia, akan muncul komentar-komentar yang "nada-nadanya" menyalahkan pemain ini, pemain itu, pelatih yang salah strategi atau yang lainnya.Â
Memberikan komentar di luar arena pertandingan, memang sebagai hal yang mudah. Karena ia berada dalam prespektif pandang yang lebih luas. Bisa dari ketinggian tribun, bisa dari televise maupun dari sisi yang lain.
Pada konteks Laporan Proyek Perubahan saya pun demikian. Setelah saya susun, saya koreksi sedemikian rupa, dengan penuh keyakinan "seolah sudah fix" di seminarkan. Namun ketika saya konsultasikan pada Coach saya, Ibu Dr. Hj. Wahyu Suprapti, MM, MPsi-T, di PPSDM Kementerian Tenaga Kerja, Kampung Makassar, kemaren, ada beberapa masukan yang tidak saya perkiraan sebelumnya. Sebuah masukan yang sangat berharga bagi sebuah perbaikan.
Dalam konteks perubahan, maka adanya masukan dari "pihak-lain" akan lebih memberikan warna penyempurnaan, sebab melihat sesuatu dari sisi atau prespektif lain, akan memunculkan hal-hal yang kadang belum terpikir atau belum ada dalam konsep kita. Maka selalu berpikir untuk menerima feed back adalah sebuah hal yang signifikan bagi sebuah perubahan.
Dalam bebagai literasi, diperoleh sebuah kesimpulan bahwa  untuk memberikan prespektif baru dan memungkinkan untuk terus berkembang area kreativitas demi perbaikan apa yang kita lakukan, maka manfaatkan kritik atau masukan dari orang lain.
Kira-kira begitu peran Coach terkait dengan Laporan Proyek Perubahan. Ia memberi dan mengarahkan selayaknya pelatih bola pada pemain yang akan turun di arena pertandingan, namun juga memberikan strategi apa yang harus dilakukan, karena pelatih pasti akan mempelajari titik lemah dan kekuatan tim.
Kepemimpinan butuh evaluasi, menerima masukan dan open mainded pada setiap kesempatan, baik itu berasal dari stakeholder internal, eksternal maupun coach dan evaluator.Â