Mohon tunggu...
Heri Cahyo
Heri Cahyo Mohon Tunggu... -

Look for Your Own Success

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dusun Ngande - Ande, Menuju Dusun Wisata Kreatif

7 Maret 2017   11:30 Diperbarui: 7 Maret 2017   11:51 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dusun Ngande – ande, sebuah dusun kecil dengan kurang lebih 76 kepala keluarga. Sebuah tatanan kepemerintahan yang berada tepat dibawah kelurahan atau desa, desa Purwodadi tepatnya, kecamatan Tepus kabupaten Gunungkidul. Membawahi satu rukun warga (RW) yaitu RW 12 dan dua rukun tetangga (RT). Perbatasannya meliputi Dusun Wuluh di sebelah Utara, desa Balong di sebelah Timur, ladang di sebelah selatan dan Dusun Cepogo di sebelah barat.

Sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani, beberapa diantaranya adalah pedagang kelontong. Dan sebagian lainnya adalah pekerja baik di instansi Desa, Kecamatan hingga perusahaan nasional, yang beberapa diantaranya merantau di Jakarta, Jogja, Magelang dan sekitarnya. Dusun Ngande – ande ini sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar di bidang SDM nya. Karena banyak di antaranya menempuh sekolah sampai tingkat atas dan bahkan perguruan tinggi.

Selain aktif di dalam dusun sendiri, anak – anak muda Ngande – ande juga aktif di tingkat Kelurahan dan Kecamatan. Generasi awal 90an adalah awal mula terbentuknya organisasi PERISAI kependekan dari Persatuan Remaja Islam Purwodadi, yang didirikan untuk menfasilitasi dakwah Taman Pedidikan Al Qur’an ketika itu. Beberapa di antara pendiri awal organisasi ini adalah anak muda Dusun Ngande – ande, hingga beberapa tahun kemudian anak – anak muda Ngande – ande adalah motor utama bergeraknya organisasi ini. Meskipun akhir – akhir ini sudah tidak seaktif dulu lagi.

Lain organisasi lain pula dalam bidang olahraga. Dusun Ngande – ande memiliki satu klub bola voli antar kampung bernama Dwi Manunggal. Awalnya terbentuk karena terdiri dari dua dusun yaitu Wuluh dan Ngande – ande, maka Dwi Manunggal berarti dua menjadi satu. Berlokasi di sebuah tanah kosong warga setempat yang tidak di manfaatkan dengan optimal, kemudian di sewa dengan uang swadaya masyarakat dan di sulap menjadi sebuah lapangan bola voli, tempat warga setempat berlatih dan bertanding melawan dusun lain, dari kelurahan berbeda bahkan kecamatan berbeda. Cukup menjadi hiburan untuk warga sekitar ketika sore menjelang selepas pergi dari ladang. Sebelum akhirnya klub bola ini bubar dengan sendirinya akibat suhu politik yang memanas dan pergantian kepala dusun atau kadus atau DUKUH.

Bola voli hanya salah satu olahraga yang pernah hidup, dan mungkin harus di bangkitkan kembali suatu saat nanti. Karena ada beberapa anak muda juga yang sempat menekuni hobi sebagai pemain sepakbola di klub kelurahan yaitu PERSIPURWA Purwodadi yang bermarkas di Lapangan Bola NdakBong.(1) Klub Bola amatir kebanggaan seluruh warga desa Purwodadi, selain PSG Gesing.

Kembali ke Dusun Ngande – ande, karena sebagian besar berprofesi sebagai petani tadah hujan, sebagian besar warganya hidup tepat di atas garis kemiskinan. Jika tidak mau disebut miskin, warga hidup di angka pas – pasan. Hanya mengandalkan hasil tani yang di jual pada setiap hari pasaran yaitu Pon, dan banyak menginvestasikan ke bentuk hewan ternak berupa sapi dan kambing. Sebenarnya, kondisi ini cukup memprihatinkan, tetapi warga setempat tidak pernah mengeluh dan terus berjuang demi hidup masing – masing dan hidup bermasyarakat. Meski sering terdengar keluhan akibat harga berbagai bahan pokok terus meningkat, namun warga tetap mensyukuri apa yang mereka miliki dengan terus bekerja tak pandang hujan maupun panas.

Pada dasarnya, dusun Ngande – ande masihlah sangat bisa untuk berkembang menjadi dusun yang maju, karena faktor SDM seperti yang sedikit disinggung di atas. Hanya saja tingkat kepedulian yang masih kurang dan masih belum adanya sosok pemimpin yang mampu mendorong dan membantu fasilitas untuk menjadikan dusun ini menjadi dusun yang tak hanya mengandalkan sektor pertanian dan dagang yang hasilnya hanya sampai pada kata cukup.

Industri kreatif dan pariwisata adalah sektor yang paling mungkin untuk di kembangakan disini. Di sektor pariwisata misalnya, dusun Ngande – ande pernah memiliki kelompok seni Tari Reog, dan sempat mempunyai nama di kancah luar bahkan beberapa kali di undang di acara – acara di luar dusun bahkan di luar kecamatan, sebelum akhirnya bubar karena adanya satu warga yang berkhianat. Seni ini masih bisa di kembangkan dan di bungkus menjadi lebih modern dengan mengesampingkan hal mistis di dalamnya.

 Meskipun hal mistis itu adalah daya tarik tersendiri, namun harus mempertimbangkan segi moral dan agama, karena memang menyimpang dan cenderung syirik. Seni Tari Reog ini, bisa di kemas menjadi seni modern yang menarik, dan di kembangkan menjadi seni wayang orang, seni tari tradisional, seni musik karawitan dan lain – lain.

Tanpa campur tangan warga dari luar, sebenarnya warga setempat bisa dan mampu untuk mengembangkannya lagi dan menjadikan dusun Ngande – ande menjadi desa wisata bersaing dengan desa wisata lain yang sudah lebih dahulu aktif di dunia wisata Gunungkidul. Selain dari seni, kehidupan warga setempat sehari – hari juga sangat menarik untuk di nikmati kalangan wisatawan kota. Kehidupan warga yang sederhana, kehidupan warga ketika bekerja, ketika rembug di balai dusun dan lain sebagainya, bisa menjadi daya tarik sendiri. Kehidupan khas dusun yang damai, bisa di tawarkan disini dengan mengembangkan homestay yang masih asing di telinga warga.

Warga bisa di edukasi mengenai homestay atau penginapan dengan bebasis kemasyarakatan menjadi homestay yang berbeda dengan homestay pada umumnya. Filter terhadap budaya luar yang seringkali merusak budaya setempat juga sudah terbangun sejak lama, dan hanya perlu mempertahankan bahkan semakin menguatkan. Tak hanya melulu soal tidur, lokasi dusun Ngande – ande yang di apit banyak bukit kecil, bisa di manfaatkan sebagai area tracking. Hanya perlu ditanami tanaman yang menyegarkan udara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun