Mohon tunggu...
Heribertus SetyoHermawan
Heribertus SetyoHermawan Mohon Tunggu... Guru - Hari Esok Raih Impian (HERI)

Hari Esok Raih Impian (HERI)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perjalanan ke Langit Karya Kuntowijoyo: Kajian Semiotik

8 November 2022   00:53 Diperbarui: 8 November 2022   01:03 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Perjalanan ke Langit" Karya Kuntowijoyo: Kajian Semiotik

(Heribertus Setyo Hermawan, Magister Pendidikan Universitas Dr. Soetomo Surabaya)

Puisi merupakan karya sastra yang disajikan dalam bentuk irama, matra, rima, larik dan bait. Puisi digunakan sebagian orang untuk mengungkapkan perasaan, angan dan imajinasi melalui diksi yang ditentukan untuk memberikan warna tersendiri. 

Namun, kendala yang dialami seseorang adalah  memahami makna yang dapat dirasakan oleh pembaca. Oleh sebab itu, analisis proses penulisan puisi patutlah dijadikan acuan dan dasar kajian.

Puisi merupakan sebuah karya sastra yang unik dan terkadang sulit dipahami oleh pembaca dikarenakan diksi yang disajikan penuh dengan simbol-simbol yang hanya dipahami oleh penulis. Oleh sebab itu, proses pemahaman puisi oleh pembaca terkadang membutuhkan tahapan tersendiri. Analisis yang bersifat dikhotomis, yaitu pembagian dua bentuk dan isi belum dapat memberikan gambaran yang nyata dan tidak memuaskan (Wellek dan Warren, 1968: 140)

Analisis semiotik merupakan salah satu pendekatan untuk menggali kedalaman puisi. Dalam mengkaji dan memahami karya sastra puisi tidak lepas dari analisis semiotik. Ketika melakukan proses analisis  sajak tentu tujuan utama untuk  menangkap maknanya. 

Makna sajak muncul oleh diksi-diksi yang disusun berdasarkan struktur sastra menurut konvensinya, yaitu makna yang bukan semata-mata hanya makna bahasa, melainkan berisi makna tambahan lain berdasarkan konvensi sastra yang bersangkutan. Bahasa yang berbentuk diksi sebagai medium merupakan sistem semiotik atau ketandaan.

Rachmat Djoko Pradopo mengatakan bahwa semiotik merupakan sistem ketandaan. Dalam pengertian ada dua prinsip, yaitu penanda (signifier) atau yang merupakan milik, yang merupakan bentuk tanda, dan penanda (signified) atau yang ditandai, yang merupakan arti tanda. Hubungan penanda dan petanda terdapat tiga jenis tanda yang pokok, yaitu ikon (tanda hubungan antara penanda dan petandanya bersifat persamaan bentuk alam), indeks (tanda yang menunjukkan adanya hubungan antara tanda dan petanda yang bersifat kausal), dan simbol (tidak menunjukkan hubungan alami antara penanda dan penandanya).

Puisi "Perjalanan Cahaya ke Langit"  karya Kuntowijoyo adalah sastrawan, budayawan, sejarawan sekaligus cendekiawan muslim ternama di Indonesia. Ia lahir di Sanden, Bantul,Yogyakarta, 18 September 1943 dan meninggal 22 Februari 2005 pada usia 61 tahun. Karya puisinya antara lain: Alam sedang Berdandan, Malam, Kelahiran, Lelaki, Yang Terasing, Susana 1 dan 2, Menara, Sang Utusan, Hari ke-N, Pemandangan Senja, Pina, Pepohonan, Pada Hari yang Lain, Engkau Sukma, dan lain-lain. Pada esai kali ini Karya Kuntowijoyo yang dibahasa adalah "Perjalanan Chaya ke Langit."

Berikut puisi "Perjalanan Cahaya ke Langit" Karya Kuntowijoyo:

Bagi yang merindukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun