Mohon tunggu...
Heribertus SetyoHermawan
Heribertus SetyoHermawan Mohon Tunggu... Guru - Hari Esok Raih Impian (HERI)

Hari Esok Raih Impian (HERI)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perjalanan ke Langit Karya Kuntowijoyo: Kajian Semiotik

8 November 2022   00:53 Diperbarui: 8 November 2022   01:03 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kata sudah membujuk

Bumi untuk menanti

Larik pertama kutipan tersebut 'Bagi yang merindukan,' penulis ingin menunjuk kepada seseorang yang sedang merindu. Menurut KBBI merindu bermakna sangat menginginkan dan mengharapkan (ingin bertemu). Pada larik kedua 'Tuhan menyediakan,' Tuhan sebagai Maha Besar, Sang pemilik kehidupan alam semesta yang disembah oleh manusia telah mempersiapkan sesuatu untuk sang perindu. 

Pada larik ketiga 'kereta cahaya ke langit,' maksud dari kereta adalah sebagai alat transportasi atau sarana perjalanan untuk sang perindu yang telah disiapkan oleh Tuhan. Kereta tersebut sudah dipersiapkan untuk para perindu sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang-Nya. 

Kereta atau kendaraan yang beroda, dan kata Kereta termasuk ke dalam jenis simbol yang tertuang dalam KBBI.  Pada larik keempat dan kelima 'kata sudah membujuk//bumi untuk menanti,' Hal tersebut penulis ingin menyajikan sebuah ucapan yang telah menyentuh hati dan bumi hanyalah sebuah penantian. Penantian yang dinantikan-Nya untuk perjalanan sang perindu.

Signifier disajikan penulis pada bait pertama tersebut yaitu  'kereta cahaya ke langit.' Kata kereta dalam kehidupan masyarakat secara umum dipahami sebuah alat transportasi. Kuntowijoyo melanjutkan "kereta" tersebut dengan pilihan kata "cahaya ke langit". 

Oleh karena itu, kereta sebagai signifier yang dimaksud adalah untuk merujuk pada baris sebelumnya. Kereta menuju Tuhan sebagai alat transportasi adalah signified. Alat transportasi tersebut diperuntukkan untuk yang merindukan Tuhan Sang Pencipta. Demikian baris sebelum kereta itu berbunyi. Dengan demikian, dapat dimaknai bahwa kereta ini adalah media menuju Tuhan. Tuhan yang dirindukan akan dapat ditemui dengan menggunakan  transportasi.

Sudah disiapkan

Awan putih di bukit

Berikan tanda

Angin membawamu pergi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun