JAKARTA - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) DKI Jakarta selayaknya melakukan banyak inovasi mengingat tidak adanya lahan pertanian sebagai _basic program_ dari HKTI guna peningkatan pelayanan kepada petani sebagai anggota.
Hal tersebut disampaikan oleh _Ir. Budi Sumadiyo, MBA_ selaku Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) HKTI DKI Jakarta dalam setiap acara pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) HKTI beberapa Dewan Pimpinan Kota (DPK) termasuk dalam pembukaan Musda HKTI DPK Jakarta Selatan yang baru saja berlangsung pada Sabtu 10 Agustus 2019 lalu di Hotel Ayaka Suites Kuningan, Jakarta Selatan.
"Menjadikan Jakarta sebagai etalase produk - produk pertanian unggulan di Indonesia, membuka pasar eksport serta mendatangkan investor, merupakan tiga pokok program DPP HKTI DKI Jakarta yang senantiasa diupayakan secara maksimal sehingga eksistensi HKTI di DKI Jakarta benar - benar dapat memberi manfaat bagi petani - petani di daerah," ungkapnya.Â
"Praktis hanya tinggal DPK Jakarta Barat saja yang belum melaksanakan dan diharapkan awal bulan september dapat terlaksana sehingga rencana pelantikan empat (4) DPK pada akhir bulan september mendatang bisa terlaksana, dan tentu keempat Ketua DPK tersebut harus saling berkoordinasi guna persiapan pelantikan serentak tersebut". tandasnya.
"Kebutuhan akan pemanfaatan teknologi tak luput menjadi bagian penting dalam membangun komunikasi aktif dua arah sehingga dapat lebih mengefektif dan efisienkan pelaksanaan program-program sebagaimana yang diamanatkan dalam Musda". tuturnya kepada media ini.
Disela-sela gema takbir, suasana Musda nampak hangat meski sesekali diselingi beberapa interupsi. Peserta yang didominasi kaum milenial dan pengusaha muda ini nampak antusias mengikuti jalannya Musda dan tentu memiliki komitmen untuk mensejahterakan petani melalui HKTI. (Andre)