Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rasulullah SAW dan Nilai-nilai Kemanusiaan

23 Oktober 2021   17:32 Diperbarui: 23 Oktober 2021   17:50 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toleransi - radarrepublika.com

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak sekali kelompok yang membawa simbol agama dalam setiap ucapan dan perilakunya. Namun yang terlihat terkandang justru jauh dari nilai-nilai agama itu sendiri. Beberapa tahun lalu, pemerintah setidaknya pernah membubarkan organisasi yang mengatasnamakan agama. 

Yang satu mengusung khilafah, yang satu kerap kalai melakukan tindakan intoleran dan diskriminatif ke masyarakat. Keduanya tanpa disadari telah menyuburkan bibit radikalisme di tengah masyarakat. Sementara radikalisme merupakan musuh kita semua dan bertentangan dengan budaya Indonesia.

Banyak orang yang ingin memahami agama secara benar, tapi belajar pada orang dan komunitas yang salah. Banyak orang yang ingin memahami agama, tapi justru berpikiran sempit. Yang terjadi akhirnya dalam kaca mata salah dan benar atau halal dan haram. Bahkan, ketika ada yang berkeyakinan berbeda, dianggap kafir. Ketika ada yang berbeda pandangan, justru dianggap sesat. Ketika label tidak baik itu disematkan,

Hal ini jelas sangat bertentangan dengan nilai-nilai dalam agama itu sendiri. Dalam ajaran apapun, diajarkan tentang cinta kasih, toleransi, dan berbuat baik. 

Begitu juga dalam Islam. Bahkan, Rasulullah SAW pun dalam setiap ucapan dan perilakunya, selalu mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan. Tidak pernah menebar kebencian. Yang muncul selalu doa, perilaku baik, karena semua manusia di bumi pada dasarnya sama. Yang membedakan adalah akhlaknya.

Agama bertujuan untuk menyempurnakan akhlak manusia. Karena itulah, Rasulullah SAW merupakan manusia yang paling mulia akhlaknya. Segalanya didasarkan pada ajaran agama. 

Beliu sangat penyayang, ramah, pemaaaf, jujur, adil, penuh kelembutan dan masih banyak lagi kebaikan yang melekat. Karena itulah, Rasulullah SAW merupakan teladan yang sesungguhnya. Karena di era milenial seperti sekarang ini, ajarannya masih sangat relevan dengan perkembangan zaman.

Dengan meneladani ajaran Rasulullah SAW, diharapkan tidak ada lagi orang atau kelompok yang menggunakan agama untuk kepentingan yang tidak baik. Kesucian dan kewibawaan agama tercoreng oleh ulah oknum tak bertanggung jawab, yang terus berlindung dibalik agama padahal mereka membawa bibit radikalisme. Bukan bermaksud menyatakan islamfobia, kenyataanya banyak oknum yang menyalahgunakan Islam seperti yang dilakukan oleh kelompok radikal dan terorisme. Padahal, Islam merupakan agama yang rahmatan lillamin.

Mari kita baca literasi tentang keteladanan Rasulullah SAW, agar kita bisa mengikuti jejak baiknya. Belajarlah dari hal yang sederhana. Saat ini banyak sekali orang mempersoalkan keberagaman, yang dianggap bertentangan dengan mayoritas muslim di Indonesia. Padahal, Nabi sendiri tidak pernah mempersoalkan keragaman, termasuk keragaman agama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun