Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indonesia, Persaudaraan dan Perdamaian

19 September 2021   06:37 Diperbarui: 19 September 2021   06:42 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Damai -oleh Fadjar, kompasiana.com 

Perjalanan Indonesia sebagai bangsa sangat berliku. Karena Indonesia merupakan negara dengan tingkat keberagaman yang sangat tinggi. Perbedaan harus terus dijaga dengan baik, agar menjadi sebuah kekuatan. Para tokoh pendiri bangsa ketika itu telah mempunyai mimpi, bagaimana keberagaman ini bisa disatukan dalam sebuah negara bernama Indonesia.

Jauh sebelum negeri ini merdeka, para pemuda berkumpul dengan menyatukan semangat melalui sumpah pemuda. Mereka datang dari berbagai penjuru mewakili daerahnya masing-masing, tapi dengan tujuan yang sama. Yaitu menyatukan persatuan dan kesatuan melalui sumpah pemuda. Bertanah air satu tanah air Indonesia. Berbangsa satu bangsa Indonesia. Dengan adanya semangat yang sama ini, diharapkan tidak ada lagi perbedaan yang bisa memicu terjadinya perselisihan.

Sejarah yang kurang lebih sama, juga pernah ditunjukkan oleh Rasulullah SAW, ketika berusaha membangun komunitas yang didasarkan pada kesetaraan, bukan pada agama tertentu. Hal itulah yang kemudian melahirkan persaudaraan, seperti yang bisa kita lihat persatuan kaum muhajirin dan anshar. Karena jika kita melihat sejarah Islam, persaudaraan yang dibangun tidak hanya didasarkan pada sesama muslim, tapi juga pada kelompok lain. Tujuannya tak lebih untuk mewujudkan tatanan yang tenang dan penuh kedamaian.

Memperkuat persaudaraan dalam keberagaman, merupakan hal yang harus dilakukan. Mari kita lihat Madinah. Persaudaraan yang dibangun Rasulullah ketika itu, terdiri dari berbagai suku, agama dan keyakinan yang berbeda. Piagam Madinah itulah yang kemudian banyak diadopsi barat, yang dikenal sebagai hak asasi manusia. Semuanya didasarkan pada persaudaraan. Karena kita semua bersaudara, semestinya kita juga mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.

Indonesia kini, mempunyai semangat persaudaraan yang patut kita jaga dan lestarikan. Semangat bhinneka tunggal ika, berbeda-beda tetapi tetap satu, pada dasarnya ingin mewujudkan perdamaian. Kok bisa? Karena nilai-nilai kearifan lokal di Indonesia tidak pernah ada yang berusaha ingin mendominasi. Semuanya hidup berdampingan dalam keberagaman. Persaudaraan lintas etnis ini harus terus dijaga. Meski beda keyakinan, tak perlu saling menghujat. Mari bersatu dengan semangat sumpah pemuda, agar negeri ini tetap tenang dan damai.

Dalam konteks Indonesia, persatuan memang sudah tidak bisa ditawar lagi. Tidak boleh ada oknum-oknum yang terus menebar provokasi, yang berujung pada potensi konflik. Seperti kita tahu, di media sosial saat ini banyak sekali provokasi dan ujaran kebencian, yang lempar begitu saja. Masyarakat yang tingkat literasinya rendah, bisa memunculkan kesalahan pemahaman yang berujung pada pelampiasan tindakan intoleran. Karena yang terjadi selama ini semacam ini.

Karena itulah, mari saling menebar perdamaian. Indonesia adalah negara besar, yang sangat menjunjung tinggi toleransi dan kemanusiaan. Jika masih ada pihak-pihak yang secara sengaja membuat kegaduhan yang berujung pada potensi konflik, menjadi tugas kita semua untuk mengembalikannya. Ingat, kita semua adalah bersaudara. Bisa jadi saudara kita sedang tersesat, menjadi tugas kita untuk mengingatkannya. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun