Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saling Sinergi Memutus Rantai Radikalisme

26 Juni 2021   11:30 Diperbarui: 26 Juni 2021   11:44 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perdamaian Indonesia - jalandamai.org

Aksi terorisme tidak hanya sebatas meledakkan diri dengan bom, atau aksi kekerasan lainnya. Penanggulangan terorisme juga tidak hanya sebatas menangkap pelaku, lalu dibawa ke persidangan, divonis lalu selesai. Akar dari terorisme adalah radikalisme. Hal ini berkaitan dengan pola pikir, sudut pandang, keyakinan yang salah dalam memahami sebuah kebenaran. Akibatnya, pemahaman yang telah salah dari dalam pikiran ini, melahirkan perilaku yang salah pula dalam kehidupan bermasyarakat.

Persoalan radikalisme ini memang tidak bisa dianggap remeh. Karena dampak yang ditimbulkan, bisa mengganggu keragaman, persatuan dan kesatuan negeri ini. Awal tahun lalu, pemerintah telah mengeluarkan aturan tentang Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Ekstremisme berbasis Kekerasan yang mengarah pada terorisme atau disingkat RAN PE. Aturan ini diharapkan bisa menjadi penguat, manambah yang kurang dari aturan tentang pemberantasan terorisme di Indonesia.

Kekerasan tidak bisa dihadapi dengan kekerasan. Begitu juga dengan penanggulangan terorisme tidak bisa dihadapi dengan kekerasan. Karena ini berkaitan dengan pola pikir dan keyakinan. Keberadaan RAN PE ini, bisa digunakan dalam aspek pencegahan. Dengan aturan ini kita bisa menyalakan system deteksi dini di tengah masyarakat yang plural. Memang, untuk melakukan deteksi dini bukanlah perkaran mudah. Karena penyebaran paham radikalisme di era teknologi ini, bisa masuk melalui cara apa saja dan kapan saja

Penyebaran paham radikalisme melalui internet, harus menjadi perhatian semua pihak. Semunya itu masih bisa dicegah, jika kita semua Bersatu. Tanpa ada komitmen Bersama dari semua pihak, bibit radikalisme itu akan terus menyusup ke sendi-sendi masyarakat. Mengembangkan semangat gotong royong dalam RAN PE sangat diperlukan. Dan budaya gotong royong ini telah membuktikan, mampu membangun semua peradaban di negeri ini.

Penanganan terorisme tidak bisa dilakukan secara parsial. Keterlibatan semua pihak, dari masyarakat sipil hingga kepala negara diperlukan. Dengan keterlibatan tersebut, semua pihak akan punya tanggung jawab bersama. Dari level keluarga, bertanggung jawab untuk memberikan pemahaman yang benar tentang agama, nasionalisme dan nilai-nilai kearifan local. Begitu juga di level kampung, kantor, perusahaan, kampus, bahkan sampai ke level pemerintahan. Jika semua lini tersebut bergerak bersama, maka paham-paham menyesatkan tersebut akan bisa dicegah.

Semua harus satu pandangan yang sama, bahwa propaganda radikalisme berbahaya dan harus dicegah menular. Semua harus saling sinergi, agar generasi penerus tidak terpapar. Dan pemerintah dari pusat hingga daerah, juga harus satu tujuan dalam hal pencegahan radikalisme, intoleransi dan terorisme. Kenapa saling sinergi penting? Karena jaringan teroris tersebar dimana-mana. Dan mereka juga terus berkembang menyesuaikan kemajuan zaman.

Peran para pengajar, akademisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan para tokoh yang lain, juga sangat diperlukan. Harapannya, kita bisa saling mengingatkan, bisa saling meluruskan, dan bisa saling mencerdaskan melalui budaya literasi. Sekali lagi, Implementasi RAN PE harus dilakuikan oleh semua elemen masyarakat. Semuanya harus bergerak untuk saling sinergi. Tanpa itu semua, aturan hanya lah tinggal aturan. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun