Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjaga Pendidikan Multikultural di Lembaga Pendidikan

12 Februari 2021   07:53 Diperbarui: 12 Februari 2021   08:14 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toleransi di Sekolah - jawapos.com

Indonesia lahir dan besar dari rahim keberagaman. Indonesia lahir dan besar dengan anugerah multicultural. Semuanya itu merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Keberagaman budaya itu bukanlah keinginan para pendiri negeri ini, tapi merupakan keniscayaan yang memang sudah melekat dengan Indonesia.

Mari kita hitung mundur. Ketika Indonesia hidup dalam penjajahan, perjuangan yang dilakukan oleh para pendahulu bersifat kedaerahan. Ego masing-masing suku masih tinggi. Ketika itu persatuan yang terbersit hanyalah persatuan yang sifatnya lokal. Tak heran jika perjuangan untuk merdeka sulit diwujudkan, karena perjuangan yang dilakukan hanyalah bersifat parsial. Namun, ketika keragaman suku masyarakat bersatu, maka kemerdekaan itu begitu nyata dan memungkinkan diwujudkan.

Ketika mulai mengenal mordernitas, organisasi kedokteran Boedi Oetomo juga telah berhasil menyatukan keragaman pemuda ketika itu. Ada jong java, jong Celebes, dan masih banyak lagi jong-jong yang lain. Seiring perjalanannya waktu, masyarakat akhirnya sadar, bahwa jika keberagaman itu disatukan akan menjadi sebuah kekuatan yang tidak ada duanya. Dan terbukti, karena keberagaman yang disatukan itulah Indonesia bisa menuju pada kemerdekaan yang diinginkan selama ratusan tahun.

Dan kini, sebagai generasi penerus bangsa, tentu kita punya kewajiban untuk mengisi kemerdekaan ini dengan hal yang positif. Dan salah satu yang harus tetap kita jaga adalah bagaimana kita tetap harus bisa saling menghargai, saling menghormati atas segala bentuk keragaman yang ada. Kita harus tetap mempertahankan multikultural yang ada. Dan pendidikan multikultural ini penting diajarkan kepada generasi penerus, baik itu dialam lingkungan keluarga, sekolah, ataupun lingkungan masyarakat.

Salah satu yang juga harus dijaga adalah pendidikan multikultural di lembaga pendidikan. Sekolah merupakan tempat belajarnya segala hal. Tidak hanya belajar mata pelajaran tertentu, tapi juga belajar tentang bagaimana berinteraksi, bagaimana saling menghargai dan mengormati antar sesama. Hal ini penting karena pihak-pihak yang ada di dalam sekolah sangat beragam. Tidak hanya beragam dari sisi keyakinan, tapi juga latar belakang suku, budaya atau lainnya. Karena itulah menjaga keberagaman di tingkat sekolah sangat penting.

Namun dalam perkembangannya, mulai ada sekolah-sekolah yang mewajibkan siswa siswanya untuk berpakaian keagamaan tertentu ketika di sekolah. Jika hal itu tidak dilakukan, siswa akan mendapatkan bullying ataupun tindakan intoleransi. Misalnya, ada siswi yang tidak mengenakan hijab, dianggap kafir dan segala macamnya. Akibatnya, meninggalkan rasa trauma tersendiri bagi siswi tersebut. Kenapa hal ini terjadi? Karena tidak bisa dilepaskan dari adanya upaya oknum tertentu untuk menyusupkan paham-paham radikalisme di sekolah.

Praktek intoleransi di sekolah harus disudahi. Tidak boleh diteruskan karena berpotensi bisa membuat siswa siswa terpapar radikalisme. Karena saat ini upaya menyusupkan paham menyesatkan ini, masih terus terjadi, khususnya di sekolah-sekolah umum. Padahal, sekolah umum harusnya bisa memberikan ruang kepada siapa saja, karena memang ditujukan untuk umum. Belakangan, pemerintah mengeluarkan surat keputusan bersama (SKB) 3 menteri, yang mengatur tentang seragaman keagamaan di sekolah. Siswa atau pengajar diberi kebebasan untuk mengenakan seragama keagamaan, sekolah dan pemda tidak boleh mengaturnya. Aturan ini patut diapresiasi seiring maraknya bibit intoleransi di sekolah. Dengan adanya aturan ini, diharapkan siswa, guru dan lainnya bisa saing menghargai keragaman yang ada di sekolah. Salam toleransi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun