Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semua Orang Berkewajiban Menjaga Akhlak

20 Desember 2020   00:19 Diperbarui: 20 Desember 2020   01:52 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akhlak - nasihatpemudamuslim.wordpress.com

Seiring perkembangan zaman, segala persoalan di sekitar kita ini semakin beragam. Yang dulunya tidak pernah ada, kini menjadi ada. Dinamika perubahan sosial yang berkembang begitu pesat, telah mempengaruhi pola pikir dan pola bersikap seseorang. Dari hal yang sifatnya sosial hingga yang sifatnya spiritual, tidak luput dari perhatian masyarakat.

Sebagai generasi yang berkembang di era milenial, kita harus bisa membekali diri dengan literasi yang kuat. Tujuannya untuk apa? Agar kita bisa adaptif terhadap segala perubahan sosial yang ada. Jika kita tidak siap dengan perubahan yang ada, dikhawatirkan akan mempengaruhi bagaimana pola pikir dan pola bersikap itu tadi. Dan yang lebih krusial adalah akan mempengaruhi bagaimana akhlak kita dalam menyikapi segala perkembangan zaman.

Banyak orang yang mengklaim dirinya mempunyai akhlak yang baik, namun kenyataannya justru berbeda. Para oknum politisi dari luar terlihat baik, tapi banyak yang ditangkap karena korupsi. Ada juga tokoh masyarakat atau tokoh agama, selalu meneriakkan takbir, tapi ketika melakukan dakwah justru berisi konten-konten yang provokatif dan mengandung kebencian.

Sebagai seorang muslim, menjaga akhlak merupakan sebuah kewajiban. Banyak tokoh yang bisa kita jadikan pembelajaran untuk menjaga akhlak. Dan para ulama, tokoh masyarakat, tokoh agama, kyai, habaib atau yang lainnya, mempunyai kewajiban untuk memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Seorang tokoh harus bisa menjadi tuntunan, karena segala ucapan dan perilakunya banyak diikuti oleh para pengikutnya.

Namun dalam perjalanannya, tidak sedikit para tokoh yang justru bersikap yang tidak semestinya. Ironisnya, tokoh yang saat ini sedang banyak menjadi pembicaraan ini, sudah sempat berususan dengan hukum, tapi tetap saja tidak merubah ucapan nya yang cenderung provokatif.

Setelah kepulangan dari Arab Saudi, pimpinan ormas ini ditangkap karena dianggap melakukan penghasutan untuk berkerumun di tengah pandemi. Karena tidak terima pimpinannya ditangkap, para simpatisannya terus melakukan berbagai cara untuk membebaskan. Dalam aksi yang tidak mengantongi izin kemarin, justru ditemukan anggota yang membawa senjata. Jika memang mempunyai akhlak yang baik, semestinya unjuk rasa bisa dilakukan secara damai.

Di Indonesia, banyak contoh tokoh agama yang bis akita jadikan contoh karena mempunyai akhlak yang baik. Hal ini pun sebenarnya juga telah dicontohkan Wali Songo ketika menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Bahkan, jauh sebelum itu, Rasulullah SAW juga telah mengajarkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak pernah ada catatan yang menjelaskan keburukan Rasulullah SAW. Lalu, kenapa kita tidak menjadikan para panutan tersebut untuk menjaga akhlak kita?

Mari kita saing menjaga akhlak, agar kedamaian bisa tercipta di negeri ini. Jika akhlak generasi penerusnya terjaga, maka keragaman, kerukunan dan toleransi di negeri ini akan terus terjaga. Karena akhlak yang baik, tidak pernah mempersoalkan perbedaan, tidak pernah mempersoalkan kenapa berbeda agama, bahasa, ataupun latar belakang yang lain. Akhlak yang baik akan bisa memicu rasa saling menghargai, menghormati dan tolong menolong antar sesama. Salam damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun