Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sumpah Pemuda, Momentum Milenial Perkuat Literasi

28 Oktober 2020   17:47 Diperbarui: 28 Oktober 2020   17:56 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Milenial, jalandamai.org

"Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia."

Kalimat di atas adalah sumpah para pemuda ketika itu. 92 tahun yang lalu, tepatnya di tanggal 28 Oktober 1928, diperingati sebagai hari sumpah pemuda. Ketika itu pemuda Indonesia mendeklarasikan sebuah sumpah, yang merupakan bentuk komitmen pemuda ketika itu. Melihat sumpa pemuda tersebut, apa yang bisa kita renungkan di era milenial ini?

Ketika itu semangat para pemuda konteksnya adalah dalam upaya merebut kemerdekaan. Karena itulah janji pemuda ketika itu adalah berusaha untuk merebut kemerdekaan, dan menjaga Indonesia dengan sepenuh hati. Meski mereka berasal dari berbagai suku dan daerah yang berbeda, mereka tetap bersikeras menyatakan dirinya adalah Indonesia. Meski berbeda-beda, mereka tetap satu yaitu Indonesia.

Mari kita bawa semangat yang sama di era milenial seperti sekarang ini. Sekarang ini memang tugas para pemuda, generasi penerus ini bukan lagi merebut kemerdekaan. Tugas generasi muda saat ini adlaah mengisi kemerdekaan dengan berbagai macam aktifitas yang bermanfaat. Dalam perkembangannya, era milenial yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi ini telah membuat dinamika para pemuda berkembang begitu pesat.

Generasi muda di era milenial ini, dengan mudah mendapatkan informasi melalui internet. Anak muda juga dengan mudah mempelajari apa saja melalui internet. Dengan internet, anak muda bisa menciptakan apa saja. Dengan internet, anak muda juga bisa membuat aktifitas dan mengembangkan kreatifitasnya. Kondisi ini tentu tidak terjadi di era sebelumnya. Namun, sayangnya tidak sedikit di era milenial ini, generasi muda yang salah arah. Yang salah memanfaatkan informasi dan kecanggihan teknologi informasi.

Jika kita membaca berita di media online, cetak dan menyaksikan informasi di televisi, marak sekali hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi. Bahkan hal ini juga mengarah pada pencemaran nama baik, provokasi untuk melakukan tindakan intoleran. Ironisnya, pelaku perbuatan yang menyimpang tersebut rata-rata di dominasi anak muda. Karena menguatnya intoleransi di dunia maya tersebut, tidak sedikit anak muda yang terpapar paham radikal yang berujung pada pelaku terorisme.

Kini, Indonesia sedang menjalani masa pandemi yang belum tahu kapan akan berakhir. Generasi muda harus terus bertekad saling membantu agar kita semua bisa keluar dari covid. Sebarkanlah pesan-pesan yang menyejukkan, perkuat literasi, agar kita tidak mudah terprovokasi. Di masa pandemi jangan saling caci maki. Maraknya provokasi harus segera kita sudahi dengan benteng literasi. Dan jika sudah berhasil membentengi diri dengan literasi, sebarkan pesan-pesan damai bagi bumi. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun