Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pancasila Ajarkan untuk Saling Memanusiakan Manusia

3 Oktober 2020   10:27 Diperbarui: 3 Oktober 2020   10:30 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kita Indonesia, jalandamai.org

Sila kedua Pancasila berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila ini mengajarkan kepada kita agar sesama manusia tetap saling memanusiakan. Kenapa isu memanusiakan itu penting? Karena sebagian masyarakat saat ini seringkali tidak mau saling memanusiakan. Ucapan dan perilakunya tidak mencerminkan sila kedua Pancasila.

Apa esensi dari sila kemanusiaan yang adil dan beradab? Sebagai manusia ciptaan Tuhan, pada dasarnya kita semua sama, mempunyai akal dan pikiran. Karena mempunyai akal dan pikiran, bisa saling menghargai, menghormati dan tolong menolong antar sesama. Jika kita memandang manusia yang lain setara, maka kita pun akan bisa memperlakukan secara manusiawi. Tidak penting apa latar belakang yang menempel diantara kita, tidak peduli apa agama dan sukunya, semuanya mempunyai hak dan kewajiban yang sama.

Manusia adalah makhluk yang berbudi dan beradab. Artinya, manusia itu berbudaya. Segala hal yang diucapkan dan dilakukan manusia, semestinya juga harus berbudi dan beradab. Untuk bisa melakukan hal tersebut, tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai kearifan lokal yang kaya akan nilai dan budaya. Manusia berbudaya harus bisa memahami makna keberagaman. Karena setiap orang di Indonesia mempunyai adat istiadat yang berbeda.

Jangan sampai karena keberagaman tersebut, dianggap sebagai sebuah kesalahan karena keluar dari mayoritas. Seringkali di era digital seperti sekarang ini, keberagaman seakan menjadi persoalan. Padahal, keberagaman ini merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita semua. Jauh sebelum kita lahir, jauh sebelum negara bernama Indonesia, keberagaman sudah ada di bumi ini. Lalu, kenapa masih ada sebagian orang yang mempersoalkan keberagaman?

Sila kedua juga mengajarkan kepada kita untuk berbuat adil. Dalam konteks ini tentu tidak boleh ada berat sebelah, tidak boleh ada diskriminasi, ataupun tindakan intoleran lain. Memang banyak orang mengartikan adil ini bermacam-macam. Ketika pemerintah menerapkan PSBB dan melarang aktifitas peribadahan sementara waktu, dianggap tidak adil dan diskriminatif. Padahal, jika kita melihat konteksnya, pemerintah tidak melarang aktifitas peribadahan, yang dilarang sementara adalah aktifitas di tempat ibadah yang bisa memicu penyebaran virus corona. Kini, aktifitas peribadahan kembali diperbolehkan meski harus dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Jika kita masih belum juga saling memanusiakan, saatnya untuk introspeksi. Ingat, saling memanusiakan pada dasarnya merupakan perbuatan baik. Dan segala bentuk perbuatan baik merupakan bagian dari ibadah. Dalam setiap agama dianjurkan untuk saling mengenal, saling berinteraksi dan saling memahami satu dengan lain. Semuanyanya itu merupakan bentuk sederhana dari memanusiakan manusia.

Dalam kehidupan nyata, memanusiakan manusia tentu menjadi hal yang mutlak, tak terkecuali di masa pandemi seperti sekarang ini. Setop provokasi, penyebaran ujaran kebencian, mencari kesalahan orang lain dan mencari kebenaran kelompok atau diri sendiri. Karena kita manusia, mari saling memanusiakan antar sesama manusia tanpa melihat perbedaan latar belakang. Salam humanis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun