Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Tiru Hijrah yang Menuai Penyesalan

14 Februari 2020   07:39 Diperbarui: 14 Februari 2020   07:34 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kick Teroris - tempo.co

Kata 'hijrah' seringkali digunakan oleh sebagian orang untuk menggambarkan proses meninggalkan perilaku buruk ke perilaku baik, meninggalkan dunia negative menuju ke positif. Dalam bahasa Arab sendiri, hijrah berarti meninggalkan, menjauhkan dari dan berpindah tempat. Kata hijrah ini juga familiar di era Rasulullah SAW, dimana ketika itu rombongan Nabi memutuskan hijrah Mekah ke Madinah. Hijrah ketika itu diartikan untuk mempertahankan dan menegakkan jalan Allah.

Dalam perjalanannya, konsep kata hijrah mempunyai banyak arti. Kelompok radikal yang bergabung dengan ISIS ketika itu, juga menyebut dirinya sedang melakukan hijrah. Entah apa konsep hijrah yang dimaksud oleh kelompok ini. Faktanya, hijrah yang terjadi berbeda dengan arti yang sesungguhnya. Kenapa? Yang dilakukan oleh kelompok ISIS ketika itu, justru jauh dari upaya menegakkan jalan Allah. Hampir setiap hari ada saja yang dibunuh karena alasan yang terkadang membuat kita tidak masuk akal.

Ironisnya, tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang hijrah bergabung dengan kelompok ISIS. Tidak sedikit juga yang menjadi korban. Kini, ketika ISIS telah hancur, masih ada sisa-sisa WNI eks ISIS yang terlunta-lunta karena tidak jelas kewarganegaraannya. Paspor dibakar karena Indonesia dianggap negara kafir. Kini, wacana pemulangan WNI eks ISIS ini kembali mengemuka dan menuai polemik di publik. Namun pemerintah telah tegas menyatakan, tidak ada niat untuk memulangkan WNI yang pernah bergabung dengan kelompok teroris.

Beberapa tahun yang lalu, WNI yang pernah mencoba hijrah datang ke Suriah bergabung ISIS dan berhasil pulang ke Indonesia menyatakan testimoninya. Bahwa janji yang dikatakan ISIS hanyalah bohong belaka. Para perempuan seringkali dijadikan budah seks anggota ISIS. Sementara laku-laki muda dipaksa untuk mengangkat senjata. Tak heran jika banyak WNI yang bergabung ke ISIS yang meninggal karena tertembus peluru.

Hal diatas merupakan contoh hijrah yang salah. Hijrah harus bisa melahirkan sesuatu yang positif bukan yang negative. Hijrah harus menyenangkan, bukan menyusahkan. Karena hijarah pada dasarnya dilakukan untuk mengharapkan rahmat dari Allah SWT. Seperti yang dijelaskan dalam Al Quran, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berhijrah di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al Baqarah 2:218)

Hijrah yang dilakukan oleh WNI eks ISIS ini bukanlah contoh yang baik. Mari kita jadikan pembelajaran bersama. Hijrahlah menuju hal-hal yang memang dibenarkan oleh ajaran agama. Hijrah yang berujung pada perilaku radikal, intoleran bahkan berujung pada perilaku teror, sungguh sangat tidak manusiawi.

Kenapa? Karena Allah SWT menciptakan manusia saling berbeda, dan dianjurkan untuk saling mengenal, saling menghargai dan tolong menolong antar sesama. Bukan untuk saling mencaci satu sama lainnya. Jika hijrah melahirkan konflik, melahirkan ketidaktenangan dan menjauhkan dari berkah Allah SWT, buat apa dilakukan. Salam damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun