Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkuat Literasi agar Tak Terjebak Ilusi

25 Januari 2020   09:40 Diperbarui: 25 Januari 2020   09:42 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan dunia maya memang begitu pesat sekali. Berbagai informasi bisa kita temukan di era digital ini. Informasi tersebar di dunia maya bisa tentang apa saja. Ketika kita butuh informasi untuk mendukung kebutuhan kuliah, kebutuha kerja, bahkan untuk kebutuhan pertemanan semuanya bisa kita temukan. 

Namun diantara informasi yang poisitif itu, tidak sedikit informasi yang berkembang bernuansa negative, provokatif, bahkan ada juga yang menggiring opini atau pendapat masyarakat, agar mempercayai informasi yang menyesatkan tersebut.

Salah satu informasi yang menyesatkan adalah munculnya fenomena keraton agung sejagat, sunda empire, kesultanan selaco dan masih banyak peristiwa yang mematikan logika masyarakat. 

Padahal dibelakang itu semua ada modus yang masuk dalam kategori penipuan. Keraton Agung Sejagat misalnya, belakang diketahui bahwa keraton yang diklaim  mempunyai banyak asset dan pengikut itu, ternyatanya hanyalah fiktif. 

Namun, karena ada iming-iming ekonomi yang dijanjikan oleh pihak keraton, tidak sedikit dari masyarakat yang masuk menjadi pengikutnya. Beberapa pengikut yang menjadi korban umumnya masyarakat ekonomi bawah.

Pola ini sebenarnya tak jauh berbeda dengan konsep kekhilafahan yang ditawarkan ISIS ketika itu. Dengan iming-iming ekonomi dan janji surge, masyarakat dari berbagai negara termasuk Indonesia, berbondong-bondong ke Irak dan Suriah. 

Begitu mereka sampai ke lokas, tidak sedikit yang dipaksa ikut perang, banyak perempuan yang dijadikan budak seks, hampir setiap hari ada orang yang meninggal karena di bunuh. Konsep negara yang dijanjikan dengan sejuta iming-iming itu, tidak ada hingga saat ini.

Apa yang bisa kita jadikan pembelajaran? Jangan mudah percaya. Cek riceklah setiap informasi yang ada. Bekalilah diri kalian dengan informasi yang valid, agar tidak tertipu informasi yang menyesatkan. 

Saat ini, banyak sekali informasi bohong yang berkembang. Fenomena hoaks ini telah melanda seluruh negara termasuk Indonesia. Masyarakat harus membekali diri dengan literasi. Banyak baca informasi dari sumber yang terpercaya. Baca informasi dari media mainstream, jangan dari portal abal-abal. 

Cek ricek kebenaran informasi yang ada dengan cari pembanding. Gunakan juga logika kalian sebagai filter. Jika informasi seperti kerajaan agung, negara khilafah atau yang lainnya menurut kalian tidak logis, maka janganlah dipercaya.

Literasi menjadi penting di era digital sekarang ini. Dengan membiasakan budaya literasi, kita akan bisa mendapatkan informasi secara utuh dari berbagai macam banyak sisi. Dengan literasi, kita juga bisa mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun