Mohon tunggu...
David Herdy
David Herdy Mohon Tunggu... Penulis lepas

Penulis lepas yang aktif menulis fiksi dan non fiksi tema ruang publik sebagai bagian dari narasi ingatan kolektif. "Menulis adalah upaya kecil untuk mengabadikan pikiran sebelum ia lenyap. Karena ide tak punya kaki, kecuali kutuliskan."

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dilema Tiga Kutub: HRD, User, dan Kandidat

18 Juni 2025   07:00 Diperbarui: 18 Juni 2025   00:10 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikustrasi Foto Interview Gabungan User dan HRD - istockphoto.com

Ketika lowongan kerja bilang "segera dibutuhkan", kenapa justru prosesnya yang berjalan lambat? Di sinilah letak paradoks tiga kutub dunia kerja hari ini.

Proses Rekrutmen Kerja: Cepat di Kata, Lambat di Nyata

Banyak lowongan kerja menulis "dibutuhkan segera". Tapi sering kali, kata-kata itu hanya jadi pemanis. 

Di balik layar, HRD masih menunggu keputusan user, user masih pikir-pikir, dan kandidat disuruh menunggu dengan sabar.

Proses rekrutmen tak semudah forward CV dan menjadwalkan wawancara. 

Ada user yang tidak jelas maunya, HRD yang terjebak birokrasi internal, hingga manajemen yang belum menyetujui headcount. 

Kandidat hanya mendapat satu pesan: "Masih proses, ya."

Sementara itu, banyak pelamar sudah berhenti dari pekerjaan lama. 

Ada yang sudah menolak tawaran lain demi kesempatan ini. 

Tapi perusahaan tidak pernah merasa punya kewajiban memberi kepastian waktu. 

Transparansi dalam proses seleksi kerja masih menjadi barang langka.

Lamaran Kerja: Kandidat Serius, User Sering Ragu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun