Mohon tunggu...
David Herdy
David Herdy Mohon Tunggu... Penulis lepas

Penulis lepas yang aktif menulis fiksi dan non fiksi tema ruang publik sebagai bagian dari narasi ingatan kolektif. "Menulis adalah upaya kecil untuk mengabadikan pikiran sebelum ia lenyap. Karena ide tak punya kaki, kecuali kutuliskan."

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Cicilan KPR 15 Tahun vs Sewa Kos 3 Juta: Mana yang Logis?

17 Juni 2025   17:00 Diperbarui: 17 Juni 2025   17:53 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto Dok https://www.istockphoto.com

Punya rumah dengan cicilan KPR 15 tahun terdengar ideal, tapi benarkah lebih logis ketimbang sewa kos Rp3 juta per bulan? Artikel ini mengupas sisi emosional, finansial, dan gaya hidup dari dua pilihan hidup yang sering bikin galau generasi produktif masa kini.

Biaya Hidup Naik, KPR Bikin Ragu atau Solusi?

"Orang-orang tidak takut berutang, mereka takut tidak bisa hidup saat mencicilnya."

Ilustrasi Foto Dok https://www.istockphoto.com
Ilustrasi Foto Dok https://www.istockphoto.com

Ketika harga rumah terus meroket, banyak generasi muda bingung memilih antara cicilan rumah jangka panjang atau fleksibilitas sewa bulanan.

Cicilan KPR rata-rata untuk rumah tapak kini berkisar Rp3--6 juta per bulan, tergantung lokasi, tenor, dan DP yang disanggupi.

Sementara sewa kos modern dengan fasilitas lengkap hanya butuh Rp2--3 juta, tanpa pusing memikirkan bunga, perawatan rumah, dan pajak.

Namun, membeli rumah dianggap investasi jangka panjang yang aman, terutama jika ditempati sendiri atau disewakan ulang.

Lalu siapa yang benar-benar cocok ambil KPR? Umumnya pasangan muda dengan penghasilan stabil dan rencana tinggal jangka panjang.

Sedangkan mereka yang berpindah kerja, belum menikah, atau berjiwa digital nomad lebih rasional memilih sewa kos yang fleksibel.

Jadi, apakah membeli rumah dengan KPR adalah keharusan, atau hanya tekanan sosial bertopeng investasi?

Antara Kepemilikan dan Kebebasan: Mana yang Lebih Bernilai?

"Memiliki rumah tidak selalu membuatmu merdeka, kadang justru membuatmu terikat seumur hidup."

Pertanyaan logis muncul: mengapa harus berutang ratusan juta demi rumah, jika sewa membuat hidup lebih bebas?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun